Pertumbuhan ekonomi wilayah sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakatnya sehingga dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan kondisi perekonomian suatu wilayah. Ekonomi suatu wilayah dapat dikatakan lebih baik jika kegiatan ekonomi masyarakat berdampak langsung kepada kenaikan produksi barang dan jasa.
Penurunan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu masalah ekonomi yang harus diatasi oleh pemerintah daerah agar perekonomian daerah tetap stabil. Penurunan pertumbuhan ekonomi berarti terjadi penurunan nilai dan jumlah produksi barang dan jasa dalam suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Sumber Daya Modal.
Pada tahun 2020, Kabupaten Jember mengalami penurunan ekonomi dalam sektor utamanya yaitu sektor pertanian yang menyentuh angka minus 1,07% dan pada tahun 2021 menyentuh angka minus 0,11%. Padahal perekonomian Kabupaten Jember ditunjang oleh sektor pertanian sebesar 26,01% dengan penggunaan lahan didominasi untuk kegiatan pertanian sebesar 51,47% dari total luas wilayah Kabupaten Jember.
Penyebab sektor pertanian menurun di Kabupaten Jember antara lain kegiatan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, keterbatasan dalam memperoleh alat dan bahan penunjang dan pendukung dalam proses produksi, dan kebijakan/ aturan yang masih lemah mengenai tata kelola lahan pertanian dan proses lanjutannya.
Sehingga, diperlukan upaya dari pemerintah untuk mengatasi penurunan di sektor pertanian yaitu dengan meninjau kembali kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jember untuk menentukan lokasi pertanian yang disesuaikan dengan tanaman dan kondisi wilayah sehingga dapat mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.
Selain itu, penyediaan alat seperti cultivator, mesin penanam bibit, alat pemupuk dan pengendali hama serta bahan penunjang proses produksi pertanian seperti bibit, pupuk, pembasmi hama dan lainnya juga perlu disiapkan supaya proses pertanian dapat berjalan dengan optimal dan efisien serta kualitas hasil panen dapat unggul dan sangat baik.
Salah satu penyebab terjadinya penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian yaitu disebabkan oleh urbanisasi. Banyaknya penduduk yang melakukan mobilisasi juga menjadi penyebab terjadinya penurunan PDRB..
Urbanisasi dapat terjadi karena adanya faktor pendorong yaitu keterbatasan lapangan pekerjaan yang menyebabkan menurunnya perekonomian masyarakat dan juga lahan pertanian yang semakin menyempit. Sehingga, diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan pada sektor pertanian yaitu Pemerintah Jember harus menyejahterakan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kebanyakan Sumber Daya Manusia (SDM) masih minim akan pengetahuan dan skill, hal ini menyebabkan pertanian belum bisa maju dan masih menggunakan konsep pertanian tradisional. Sehingga, diperlukan peran pemerintah untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan skill, pengetahuan, dan keterampilan di bidang pertanian.
Selain itu, pola pikir dan pandangan masyarakat juga harus berubah ke arah yang lebih maju dan modern seiring dengan perkembangan zaman saat ini. Salah satunya dengan mengembangkan suatu produk hasil olahan pertanian seperti tepung, olahan makanan dan minuman, dan lain sebagainya. Pemerintah juga ikut andil dan berperan dalam meningkatkan produksi dan ekspor untuk menambah devisa atau pemasukan daerah dan menetapkan harga yang sesuai dengan kebijakan yang telah ada.
Dalam upaya peningkatan produksi pertanian perlu diimbangi dengan distribusi yang optimal. Tanpa distribusi, kegiatan produksi tidak akan membuahkan hasil yaitu kegiatan konsumsi.