Lihat ke Halaman Asli

Harta, Tahta, dan Persaudaraan

Diperbarui: 11 April 2019   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harta, Tahta, dan Persaudaraan

Karya: Agit Yunita

Dingin. Mereka terbelenggu dalam asuhan nafsu yang menggebu. Harta dunia yang sementara. Telah membawa mereka pada lingkaran permusuhan.

Mereka yang merasa lebih berhak antara satu dan yang lainnya. Menjunjung tinggi tahta bagaikan itulah nyawa terakhir mereka. Tanpa kedudukan mereka tak berdaya. Memperebutkannya bagai yang kelaparan.

Mempertaruhkan sebuah persaudaraan. Hangat yang meluntur. Berubah menjadi beku tak terpeluk lagi. 

Harta. Tahta. Persaudaraan. Hanya menjadi dagangan objek wacana. Saat keinginan lebih besar kekuatannya, daripada darah yang mengalir dalam tubuh. Segalanya hilang. Menjadi cerita anak cucu yang memalukan.

Bantul, 11 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline