Lihat ke Halaman Asli

Fakta Terselubung Cowok di Balik Jual Mahalnya Cewek

Diperbarui: 14 April 2017   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

“Nduk, setiap melihatmu tubuhku tiba-tiba merasa hangat ya. Sinar matamu memancar cerah penuh kedamaian dalam hati. Namun, Jikalau terus menatapnya mataku terasa sakit. Karena dunia ini gelap, hanya kamulah yang bersinar penuh warna.”

Mungkin itu adalah salah satu bentuk pujian akan kekaguman pada gebetan yang disukai. Namun sayang tidak semua wanita menanggapi baik pujian yang diberikan tersebut. Beragam tanggapan miring dengan balasan ala kadarnya justru disampaikan.

“Apasih kamu? Gajelas deh, garing banget”.

Dari balasan yang diterima tersebut membuat diri bertanya-tanya. Apa kesalahanku? Mengapa justru membalasnya demikian? Bukankah aku berusaha memberikan pujian karena pesona yang sudah ditebarkannya?

Cewek berusaha untuk “jual mahal”

Semua yang indah memang tidaklah selalu berjalan sesuai keinginan. Kemampuan diri berusaha untuk bisa membuatnya tersenyum terkadang justru berbuah hasil pahit. Bukan senyuman atau ucapan terimakasih yang didapatkan, melainkan balasan bernada tinggi yang terhanturkan.

Sebagai laki-laki sudah tentu meminta maaf adalah hal yang harus segera dilakukan untuk mendinginkan suasana. Terlebih jikalau memang benar melakukan kesalahan, tidak salah saja bisa disalahkan kok.

Tetapi sayang semua tidaklah sesederhana itu.  Ketika sudah meminta maaf dengan tulus terkadang cewek justru mengabaikannya. Entah apa alasannya, yang jelas sikapnya berubah seketika.

Manuver lain secara tersirat pun bermunculan misal, mengabaikan sejenak chat yang kita kirimkan padanya dengan membalasnya kemudian. Dengan asumsi bahwa, sang cowok sudah berhasil diikatnya.

Dugaan-dugaan itu diperkuat dengan balasan ala kadarnya yang diterima darinya. Terlalu pasif dan juga segala tindakannya yang terkesan merasa sangatlah dibutuhkan. Atau bisa disebut "jual mahal".

Dengan sikap jual mahalnya tersebut, membuat terkadang  hati yang sudah terlanjur terikat merasakan gundah gulana. Bagaimana tidak, semua pujian dan perhatian khusus sudah diberikan dengan tulus tapi balasan yang didapat justru sebaliknya. Dirinya sudah merasa di atas sehingga abai dengan sesuatu yang sudah kita lakukan padanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline