Lihat ke Halaman Asli

Agista Astariny

Accounting UMB'18.

TB 1 Prof Dr Apollo: Conceptual Framework

Diperbarui: 6 April 2021   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Untuk menyusun suatu laporan keuangan yang berkualitas serta memberikan kegunaan sesuai dengan kepentingan penggunanya, maka laporan keuangan tersebut harus mengandung informasi-informasi yang lengkap dan mendetail tentang keuangan entitas. Sebab informasi keuangan tersebut nantinya akan digunakan oleh pengguna, contohnya investor dan debitor, dalam hal pengambilan keputusan. Keputusan-keputusan yang dibuat, misalnya keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan (saham), memberikan pinjaman dana, serta membuat keputusan untuk manajemen entitas dalam menjaga keberlangsungan usaha entitas.

Ungkapan di atas disebut sebagai tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum. Agar laporan keuangan memenuhi tujuan tersebut, maka dibuatlah standar pelaporan keuangan. Standar pelaporan keuangan menjadi dasar dalam pembentukan laporan keuangan agar tercipta keseragaman dan menjamin kelengkapan informasi keuangan.

Namun ada beberapa kasus, yaitu ketika suatu entitas yang menyusun laporan keuangan mengalami kesulitan dalam pengakuan atau pengukuran karena satu dan lain hal -- misalnya dalam kondisi tertentu dan tidak ada standar akuntansi yang berlaku untuk kondisi tersebut, maka pelaporan keuangan mendasar kepada conceptual framework atau kerangka konseptual. Conceptual framework ini dibuat berdasarkan tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum.

Perlu diketahui bahwa conceptual framework tidak bisa disejajarkan dengan standar akuntansi. Tetapi conceptual framework memberikan dasar untuk standar akuntansi, sehingga meningkatkan kualitas informasi keuangan. Conceptual framework bisa saja direvisi seiring berjalannya waktu, tentunya oleh badan pembuat standar akuntansi.

Mengapa Conceptual Framework Itu Penting?

Standar akuntansi keuangan merupakan seperangkat aturan dalam penyusunan laporan keuangan sehingga berguna bagi pihak penggunanya. Seiring berjalannya waktu, tentunya banyak sekali peristiwa maupun lain hal yang terjadi, sehingga memaksa berbagai aspek untuk beradaptasi, termasuk dalam transaksi keuangan. Karena untuk memproses transaksi keuangan menjadi informasi dalam laporan keuangan yang berguna harus sesuai dengan prosedur dalam standar akuntansi, maka otomatis standar akuntansi juga harus terus diperbarui.

Sedangkan, apakah yang menjadi dasar perubahan suatu standar akuntansi? Jawabannya adalah conceptual framework. Disini conceptual framework berperan sebagai aturan yang mengandung prinsip dan berbagai teori dasar khusus untuk mendukung perkembangan standar akuntansi. Aturan yang tertuang dalam conceptual framework digunakan sementara untuk mengolah transaksi yang tidak diatur dalam standar akuntansi. Lalu, transaksi tersebut nantinya akan dikaji oleh badan pembuat standar akuntansi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam pembaruan standar. Proses pembaruan ini tidak serta merta merubah standar, karena transaksi yang digunakan sebagai dasar amandemen standar harus dimasukkan dulu ke proyek amandemen kemudian dikaji.

Conceptual framework membantu mempertahankan konsistensi suatu standar, sehingga suatu standar yang dikembangkan tidak akan berpaling dari prinsip dasarnya. Bila tidak ada conceptual framework, akan sulit untuk mengembangkan standar akuntansi dari awal. Jadi, inilah alasan mengapa conceptual framework itu penting.

Isi Conceptual Framework

dok. pribadi

Karena sifat conceptual framework adalah untuk mempertahankan konsistensi terhadap prinsip-prinsip dasar, maka didalamnya terkandung ketentuan dalam memproses transaksi dengan alasan agar menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Adapun hal-hal yang dipaparkan dalam conceptual framework yaitu mengenai:
  • Karakteristik kualitatif informasi keuangan

Informasi keuangan yang baik dan berguna bagi penggunanya memiliki kriteria-kriteria khusus. Sebab informasi ini nantinya akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Tentunya pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta dan detail yang jelas. Ada dua macam karakteristik yang setidaknya dimiliki oleh informasi keuangan berkualitas, yaitu karakteristik kualitatif fundamental, dan karakteristik kualitatif peningkat.

Karakteristik kualitatif fundamental ini adalah yang paling wajib dimiliki oleh setiap informasi keuangan, karena bila salah satu unsurnya tidak terpenuhi maka informasi keuangan tidak akan ada gunanya. Dua jenis karakteristik kualitatif fundamental adalah relevansi dan representasi tepat.

Adapun jenis karakteristik kualitatif peningkat, yakni 4 jenis. Empat macam karakteristik kualitatif peningkat adalah keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan, dan keterpahaman. Lantas bagaimana karakteristik kualitatif peningkat berpengaruh kepada informasi keuangan? Jawabannya adalah dengan menyediakan bukti-bukti yang jelas sebagai penguat karakteristik fundamental.

  • Elemen-elemen penyusun laporan keuangan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline