Lihat ke Halaman Asli

Gerimis di Tepi Jendela

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1361782339615522685

Untukmu yang telah melupakanku.. Rintik Gerimis memasung ingatan. Selaput kasih menyatu lembut diantara gua-gua terapung. Ratap tangis mengalir di pelataran anak-anak sungai. Menampik rindu di penghujung waktu. Memenggal cinta di altar bencana. Aku masih memandang langit. Belum ada cahaya terlihat. Tersentuh Romansa kelam di relung temaram. menikmati abstraksi gelisah di tepi jendela.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline