Sebagai negara dengan populasi daring yang terus bertambah, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memerangi kejahatan digital, salah satunya adalah judi online. Fenomena ini bukan hanya sekadar persoalan hukum, tetapi juga merambah menjadi masalah sosial yang mengancam berbagai lapisan masyarakat.
Ironisnya, kasus penangkapan oknum pegawai Kementerian Informasi dan Digital (Kemendigi) yang seharusnya bertugas memblokir situs judi namun justru menjadi pelindungnya, semakin membuka mata kita bahwa perlawanan terhadap judi online membutuhkan langkah yang lebih serius.
Di sinilah peran kecerdasan buatan (AI) menjadi relevan dan inspiratif, terutama melihat keberhasilan negara lain seperti China dalam menggunakan teknologi ini untuk mengendalikan aktivitas digital ilegal.
Menyikapi Judi Online dengan Teknologi Canggih
Ketika berbicara tentang regulasi internet, China mungkin berada di garis depan dengan segala kontroversinya. Namun, di luar semua persepsi tersebut, China telah berhasil menerapkan AI untuk memantau dan memblokir situs-situs judi online secara efektif.
Teknologi ini bekerja melalui algoritma machine learning yang dirancang untuk belajar dari pola transaksi dan perilaku pengguna internet. Sebagai contoh, sistem AI China dapat menganalisis pola transaksi yang mencurigakan dan menandai akun-akun yang diduga terlibat dalam aktivitas judi ilegal.
Dari riset yang dilakukan Lu, Li, & Zhang (2019), terungkap bahwa AI memiliki peran besar dalam prediksi risiko di ruang siber melalui deteksi pola, sementara Ahmed et al. (2017) menunjukkan bahwa big data analytics bisa mengungkap pola transaksi mencurigakan di dunia IoT (Internet of Things). Teknologi ini memungkinkan AI tidak hanya mengenali pola, tapi juga menindaklanjuti hasil analisis dengan tindakan nyata.
Secara otomatis, teknologi ini dapat mendeteksi kata kunci, gambar, hingga pola interaksi yang merujuk pada aktivitas judi, dan langsung memblokir akses pengguna terhadap situs tersebut.
Di Indonesia, AI juga dapat memainkan peran serupa. Namun, pemanfaatan teknologi ini membutuhkan strategi yang matang dan integrasi lintas sektor yang solid. Implementasi AI dalam memantau situs judi tidak hanya memudahkan deteksi dini, tetapi juga mempercepat proses pemblokiran tanpa harus bergantung sepenuhnya pada campur tangan manusia yang rentan akan kecurangan dan godaan korupsi.
Bayangkan saja jika AI sudah diaktifkan untuk menyaring transaksi digital dan akun mencurigakan di Indonesia, kita tidak lagi harus menyaksikan oknum-oknum yang "bermain mata" dengan pelaku judi.
"Technology, like art, is a soaring exercise of the human imagination." -- Daniel Bell