Akhir pekan sering kali menjadi momen bagi sebagian besar orang untuk mengejar waktu tidur yang "hilang" selama hari-hari kerja. Dengan harapan bisa memulihkan energi, banyak yang memilih tidur lebih lama atau tidur larut, menganggap bahwa perubahan pola ini akan menyeimbangkan kelelahan yang menumpuk. Namun, apakah benar pola tidur yang berubah-ubah di akhir pekan membawa manfaat bagi tubuh dan pikiran kita, atau justru memicu efek samping yang tidak disadari?
Beberapa penelitian terbaru dari Sleep Medicine Reviews (2020) bahkan menemukan indikasi sebaliknya, yaitu bahwa perubahan pola tidur mendadak ini dapat menggangu keseimbangan ritme sirkadian tubuh. Lantas, bagaimana dampak perubahan pola tidur akhir pekan ini terhadap kesehatan fisik dan mental kita?
Mengapa "Membayar Utang Tidur" Tidak Selalu Sehat
Banyak orang mempercayai bahwa kurang tidur pada hari kerja dapat diimbangi dengan tidur lebih lama di akhir pekan, konsep yang dikenal sebagai sleep debt repayment. Namun, penelitian justru menunjukkan bahwa "membayar utang tidur" ini ibarat menunda tagihan: mungkin membantu sesaat, tetapi efek jangka panjangnya merugikan.
Menurut Dr. Julie Gibbes, seorang ahli tidur, "Momen tidur akhir pekan bisa memberikan rasa segar semu yang cepat menghilang saat minggu baru dimulai." Tubuh memang memulihkan energi, tetapi tidak mengembalikan fungsi tubuh sepenuhnya ke titik optimal. Bahkan, perubahan mendadak ini bisa mengacaukan ritme sirkadian yang mengatur kapan tubuh merasa lelah atau segar.
Lebih lanjut, riset Sleep Medicine Reviews (2020) mengungkapkan bahwa tidur lebih lama dari biasanya di akhir pekan hanya memperburuk efek kelelahan di hari-hari selanjutnya. Perubahan drastis dalam siklus tidur menyebabkan pergeseran jam biologis tubuh yang disebut sebagai social jetlag, fenomena yang mirip dengan jetlag setelah perjalanan panjang melintasi zona waktu.
Efek dari social jetlag ini tidak hanya memengaruhi kebugaran fisik, tetapi juga berisiko menurunkan konsentrasi, suasana hati, bahkan fungsi metabolik tubuh. Jadi, jangan kaget bila setelah weekend recharge kita justru merasa lebih lesu di hari Senin.
Kebutuhan Tubuh Akan Konsistensi
Tubuh manusia membutuhkan pola tidur yang teratur untuk menjaga kesehatan optimal. Ritme sirkadian, yang dikenal sebagai jam biologis, mengatur kapan tubuh harus tidur, makan, dan aktivitas lainnya. Ketika kita merusak ritme ini dengan perubahan pola tidur, misalnya dengan begadang atau bangun siang saat akhir pekan, tubuh menjadi bingung. "The body loves consistency." kata Dr. Matthew Walker, seorang ahli tidur terkenal, "irregularity is the enemy of health." Penelitian menunjukkan bahwa bahkan perubahan dua jam dalam pola tidur bisa berdampak negatif pada mood dan daya tahan tubuh.
Saat seseorang mengatur jadwal tidur tetap setiap hari, tubuh terbiasa mengelola energi dan memperbaiki sel lebih efektif. Sebaliknya, perubahan mendadak mengacaukan fungsi dasar ini, menyebabkan tubuh bekerja lebih keras untuk mencapai keseimbangan.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Medicine menemukan bahwa orang yang konsisten dalam pola tidur lebih jarang mengalami stres dan masalah kesehatan kronis dibanding mereka yang cenderung mengacaukan jam tidur akhir pekan mereka.
Pola Tidur Sehat di Akhir Pekan
Mengingat pentingnya konsistensi, apa yang sebaiknya kita lakukan? Alih-alih tidur lebih lama, banyak ahli merekomendasikan untuk mempertahankan waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan.