Di dunia yang serba cepat ini, tidur menjadi salah satu aktivitas yang kerap terabaikan. Terjebak dalam lingkaran sosial media, pekerjaan yang belum usai, atau sekadar keasyikan menonton serial favorit, sehingga banyak orang yang memilih untuk menunda waktu tidur mereka meskipun tubuh sudah lelah. Fenomena ini dikenal sebagai "sleep procrastination" atau menunda waktu tidur meski tanpa alasan jelas. Mungkin kamu adalah salah satunya?
Menurut studi Kroese dkk. (2014) dan Vlemincx dkk. (2020), sleep procrastination bukan sekadar kebiasaan buruk, melainkan ancaman serius bagi kesehatan. Kebiasaan ini bisa mengganggu siklus tidur, meningkatkan kadar stres, dan melemahkan daya tahan tubuh. Bahkan, jika terus dilakukan, dampaknya bisa mengakibatkan penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga gangguan jantung.
Fenomena "Sleep Procrastination" di Era Digital
Sleep procrastination semakin meningkat di era digital. Notifikasi sosial media, video yang bisa diakses kapan saja, dan banyaknya hiburan digital menjadi salah satu penyebab utama. Bahkan, orang cenderung merasa 'tidak puas' jika tidur lebih awal, seolah kehilangan waktu untuk me time.
Namun, menunda tidur secara berkala akan berdampak langsung pada kualitas hidup dan produktivitas.
Tidur yang teratur sangat penting untuk fungsi tubuh. Saat waktu tidur terus ditunda, tubuh tidak mendapatkan pemulihan yang optimal. Akibatnya, daya tahan tubuh pun melemah, hormon menjadi tidak seimbang, dan sistem pencernaan terganggu. Bahkan, sleep procrastination bisa menjadi pemicu penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan hipertensi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Vlemincx dkk. (2020), terungkap bahwa sleep procrastination erat kaitannya dengan tingkat stres tinggi dan menurunnya kesehatan mental. Studi Kroese dkk. (2014) juga menyoroti dampak procrastination ini pada sistem imun yang melemah. Bukti ilmiah ini menjadi peringatan kuat bagi kita semua untuk menghentikan kebiasaan menunda tidur.
Untuk mencegah dan mengatasi kondisi dini harus dimulai dari menyadari dampak buruk dari sleep procrastination. Menciptakan rutinitas tidur yang konsisten, menghindari gawai sebelum tidur, dan menggunakan waktu dengan bijak menjadi beberapa cara untuk mengatasi kebiasaan ini. Penting sekali memprioritaskan tidur sebagai investasi kesehatan jangka panjang kita.
Jadi, mulailah melawan kebiasaan menunda tidur demi kesehatanmu. Tidur yang cukup bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan yang harus diutamakan untuk hidup sehat.
"Sleep is the best meditation." -- Dalai Lama
(Tidur adalah meditasi terbaik.)