Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Di Balik Klaim 70% Lokal Mobil Maung, Apakah Komponen Utama Sudah Made in Indonesia?

Diperbarui: 30 Oktober 2024   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil Maung dari PT Pindad dengan bodi kokoh sebagai simbol dari upaya kemandirian industri otomotif Indonesia. | Dok. Pindad via KOMPAS.com

Tahun ini, ketika mobil Maung dari PT Pindad tampil sebagai mobil dinas Presiden Prabowo, klaim 70% komponen lokalnya mulai menarik perhatian banyak orang. Dalam geliat pengembangan industri otomotif Indonesia, isu kandungan lokal ini memang menantang sekaligus membanggakan. 

Tetapi pertanyaannya, apakah 70% yang dimaksud benar-benar merepresentasikan kemandirian? Atau, mungkin, komponen paling vital -- mulai dari mesin hingga elektronik -- justru masih didominasi oleh teknologi luar?

 Bagi banyak pengamat otomotif, detail ini memang bukan sekadar angka. Lebih dari itu, ini tentang cita-cita besar kemandirian teknologi bangsa. Namun, mari kita lihat lebih dekat, apakah yang disebut komponen inti sudah berhasil mandiri di tanah air?

Di Mana Sebenarnya Letak Kandungan Lokal?

Dalam dunia otomotif, istilah local content bisa menjadi sangat kompleks. Meski banyak komponen sekunder (seperti bodi atau interior) bisa dengan mudah diproduksi lokal, tantangan lebih besar justru terletak pada komponen inti, seperti mesin, transmisi, dan sistem elektroniknya. 

Sebuah studi oleh Johnson & Van Biesebroeck (2018) menjelaskan bahwa ketergantungan impor untuk elemen-elemen ini sering tak terelakkan di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Mengapa demikian? Mesin, misalnya, memerlukan pabrikan dengan presisi tinggi dan fasilitas teknis yang canggih. Sementara sasis dan suspensi sering kali masih memerlukan komponen yang hanya bisa diproduksi oleh negara-negara dengan kemampuan manufaktur khusus.

Mungkin kalian bertanya-tanya, "Lantas, 70% itu mencakup komponen apa saja?" Mungkin lucu, tapi jawabannya bisa saja ada di kaca spion atau pegangan pintu!

"The devil is in the details." - Pepatah ini benar-benar tepat saat berbicara tentang komponen lokal. Jika kaca spion lokal, apakah itu berarti mesin juga?

20% Komponen yang Menentukan 80% Kualitas

Dalam konteks otomotif, banyak ahli menggunakan prinsip Pareto untuk menggambarkan signifikansi komponen utama. Artinya, 20% komponen (seperti mesin dan sistem transmisi) dapat memberikan dampak 80% pada performa keseluruhan kendaraan. Memiliki mesin yang made in Indonesia tentu merupakan keunggulan besar dalam mendukung narasi kemandirian teknologi.

Tetapi di sini masalah muncul. Berdasarkan studi oleh Raturi & Evans (2020), untuk memproduksi mesin dengan komponen sepenuhnya lokal, diperlukan investasi besar-besaran dalam teknologi dan riset, sesuatu yang tak terjadi dalam semalam. Ironisnya, ini mirip seperti ketika membeli es krim lokal yang ternyata, bagian utamanya masih harus diimpor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline