Pandemi telah mengubah cara kita bekerja, bukan hanya dari sisi waktu tetapi juga lokasi. Istilah workation yang berarti bekerja sambil berlibur kini menjadi tren baru dalam dunia kerja pasca pandemi.
Fenomena ini tidak hanya menawarkan angin segar bagi para pekerja yang terkurung dalam rutinitas monoton, tetapi juga dianggap mampu meningkatkan kreativitas serta kesejahteraan psikologis karyawan.
Sebuah studi dari Journal of Business and Psychology (2022) mengungkapkan bahwa kebijakan fleksibilitas kerja, termasuk workation, dapat mendorong kondisi mental yang lebih sehat dan meningkatkan daya inovasi. Ketika pikiran kita diperkaya oleh lingkungan baru, ide-ide segar pun lebih mudah muncul.
Tapi apakah workation benar-benar seefektif yang diklaim? Atau hanya sekadar tren pasca pandemi yang akan berlalu begitu saja? Seperti yang kita tahu, bekerja di lingkungan berbeda memang memberikan efek psikologis yang berbeda pula, baik pada karyawan maupun perusahaan.
Lebih dari Sekadar Liburan
Workation memadukan dua elemen, yakni bekerja dan liburan. Konsep ini tampak sederhana, namun dampaknya pada kesejahteraan mental karyawan bisa begitu dalam. Dengan adanya kesempatan untuk menghirup udara segar di luar rutinitas kantor, karyawan yang sebelumnya jenuh dengan tugas berulang bisa mengalami pembaruan energi.
Salah satu kutipan yang menarik dari Helen Keller, seorang penulis Amerika, sangat cocok dengan esensi ini, "Life is either a daring adventure or nothing at all." (Hidup adalah petualangan yang penuh keberanian atau sama sekali bukan apa-apa).
Menurut riset terkini, keberhasilan workation sangat bergantung pada kebijakan perusahaan yang mendukung fleksibilitas ini. Alih-alih mendesak karyawan untuk tetap berada di kantor, memberikan kesempatan workation dapat menghidupkan kembali kreativitas mereka. Ketika karyawan merasa lebih santai dan tidak terikat pada empat dinding kantor, kondisi psikologis mereka lebih mudah terbebas dari tekanan.
Mengurangi Burnout dan Meningkatkan Kebahagiaan
Burnout atau kelelahan mental telah menjadi isu serius, terutama setelah pandemi. Tingkat burnout karyawan terus meningkat karena tekanan dan tuntutan pekerjaan yang terus menerus.
Dengan opsi workation, karyawan dapat mendapatkan waktu jeda di tengah pekerjaan tanpa harus benar-benar meninggalkan tanggung jawab. Hal ini terbukti mengurangi stres berlebih, meningkatkan kebahagiaan, dan mendorong produktivitas.
Sebuah studi lain menunjukkan bahwa kelelahan mental bisa berkurang hingga 30% pada karyawan yang menjalani workation dibandingkan yang tidak. Suasana baru, terutama tempat yang lebih dekat dengan alam, terbukti memiliki efek restoratif bagi kesehatan mental dan juga positif dalam memantik kreativitas.