Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Planmaker & Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Invisible Fitness, Tren Olahraga Fungsional yang Menciptakan Kesehatan Tanpa Penampilan

Diperbarui: 7 Oktober 2024   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang yang sedang melakukan gerakan functional training untuk kekuatan tubuh | Ilustrasi gambar:  freepik.com/javi_indy

Kamu merasa kurang percaya diri karena six-pack masih jauh di awang-awang? Atau mungkin lemak di pinggang masih betah bertahan meskipun olahraga sudah mati-matian? Jangan khawatir, karena ada tren baru yang bikin kamu lebih rileks soal penampilan fisik: invisible fitness!

Alih-alih berburu tubuh ideal ala cover majalah, tren ini mengutamakan kebugaran yang tak kasat mata, namun terasa dalam keseharian. Bagaimana ini mencerminkan perubahan pandangan terhadap kesehatan? Yuk, kita simak lebih lanjut!

1. Fokus pada Fungsionalitas, Bukan Estetika

Sebelum kita bicara soal tren, mari kita kilas balik sebentar. Dulu, kebugaran selalu identik dengan penampilan fisik---perut rata, otot besar, dan postur sempurna. Namun sekarang, tren olahraga fungsional membawa kita ke arah yang berbeda. 

Olahraga ini mengutamakan gerakan sehari-hari yang membuat tubuh lebih efisien dan minim risiko cedera. Tujuan utama? Membuat tubuh berfungsi optimal, bukan sekadar tampak menawan di cermin.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam ACSM's Health & Fitness Journal, tren olahraga fungsional terus meningkat, terutama karena semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan yang sebenarnya. Ketika kamu berlari mengejar bus atau mengangkat barang-barang berat, yang kamu rasakan bukan seberapa besar ototmu, melainkan seberapa gesit dan kuat tubuhmu berfungsi.

 

2. Invisible Fitness, Lebih dari Sekadar Penampilan

Pernah dengar istilah "inner beauty"? Nah, invisible fitness bisa dibilang adalah "inner health." Ini tentang kekuatan, daya tahan, keseimbangan, dan mobilitas---semua hal yang tidak selalu terlihat, tapi sangat terasa. Tren ini muncul dari kesadaran bahwa kesehatan sejati tidak hanya diukur dari bentuk tubuh, tetapi dari bagaimana kita merasa dan bagaimana tubuh kita berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Ingat, kesehatan bukan kompetisi kecantikan. Dunia fitness pun mulai menyadari bahwa kebugaran tidak harus dinilai berdasarkan angka di timbangan atau ukuran baju. Menurut Castaneda dan Layne dalam jurnal mereka tentang latihan fungsional, bukti menunjukkan bahwa latihan ini tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan.

 

Seorang wanita yang sedang berolah raga untuk kebugaran tubuh tanpa fokus pada penampilan fisik | Ilustrasi gambar:  freepik.com/freepik

3. Efisiensi Waktu, Olahraga di Tengah Kesibukan

Invisible fitness bukan hanya soal gerakan yang tidak memamerkan otot besar, tapi juga soal efisiensi waktu. Kamu tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di gym untuk mendapatkan manfaat dari olahraga ini. Beberapa latihan fungsional bisa kamu lakukan di rumah atau bahkan saat jeda pekerjaan. Misalnya, latihan kekuatan menggunakan berat tubuh sendiri (bodyweight training) atau latihan pernapasan yang mendukung postur dan mobilitas.

Latihan fungsional memberi kamu fleksibilitas, tanpa tekanan untuk membentuk tubuh ideal. Hasilnya? Kesehatan yang bertahan lebih lama, tanpa rasa tertekan untuk terlihat "sempurna." Joseph Pilates, seorang ahli olah raga, mengatakan, "Physical fitness is the first requisite of happiness." Kebahagiaan itu bukan soal otot besar, tapi tentang bagaimana tubuhmu merasa kuat dan sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline