Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Mengelola Investasi dan "Passive Income" dengan Kecerdasan Emosional

Diperbarui: 10 Oktober 2024   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya memahami emosi dalam investasi agar keputusan yang diambil lebih bijak | Ilustrasi gambar: freepik.com/rawpixel.com

Mendengar kata "investasi," bayangan kita seringkali tertuju pada grafik saham yang berfluktuasi atau tumpukan laporan keuangan yang menakutkan. Sebuah tantangan intelektualitas bagi mereka yang berotak encer. Namun, benarkah investasi hanya berkutat pada angka-angka dan risiko semata? 

Dalam perjalanan menuju kebebasan finansial, kecerdasan emosional (Emotional Intelligence/EI) ternyata memegang peranan penting yang tak boleh diabaikan.

Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan kita untuk memahami dan mengelola emosi sendiri serta orang lain, dapat menjadi alat yang ampuh dalam membuat keputusan investasi yang lebih bijak.

Sejak kecil, kita diajarkan untuk menjadi "pintar" secara akademis, tetapi seringkali kita melupakan aspek emosional dari kehidupan. Satu hal yang pasti: tidak ada yang mau mengabaikan emosi ketika mengelola keuangan mereka. Namun, ironisnya, banyak dari kita justru melakukan hal itu. Kita terjebak dalam kerumunan, mengikuti tren, atau terpengaruh oleh opini publik yang seringkali tidak beralasan.

Emosi kita, baik itu ketakutan, keserakahan, atau bahkan euforia, bisa menjadi penentu yang kuat dalam keputusan investasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana kecerdasan emosional bisa membantu kita mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

Bayangkan kamu sedang berinvestasi di pasar saham. Ketika harga saham yang kamu miliki turun, emosimu mungkin akan mengundang panik dan bergegas menjualnya dengan harga lebih rendah. Sebaliknya, saat harga saham naik, kamu mungkin merasa terjebak dalam euforia dan melakukan keputusan yang kurang bijak.

Di sinilah EI berperan, yakni membantu kita mengenali dan mengelola emosi tersebut sehingga kita dapat tetap tenang dan rasional. Ketika kita mampu menyeimbangkan antara emosi dan logika, maka kita dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan lebih menguntungkan.

Mari kita eksplorasi bagaimana kecerdasan emosional dapat memberikan panduan bagi kita dalam mengelola investasi dan menciptakan passive income. Dalam dunia yang dipenuhi ketidakpastian, memiliki kontrol atas emosi kita adalah kunci untuk menjadi investor yang sukses. Seperti yang dikatakan Aristoteles, "Sumber dari semua kebijaksanaan adalah pengalaman." So, mari kita gali lebih dalam.

Dasar untuk Keputusan Investasi yang Bijak

Kecerdasan emosional terdiri dari beberapa komponen, seperti kesadaran diri, pengelolaan diri, empati, dan keterampilan sosial. Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali emosi kita sendiri, sedangkan pengelolaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi tersebut dalam situasi yang menantang. Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, dan keterampilan sosial membantu kita berinteraksi dengan baik dalam konteks sosial.

Pentingnya EI dalam investasi bisa dilihat dalam banyak hal. Misalnya, seorang investor yang mampu mengenali ketakutan saat pasar jatuh akan lebih cenderung untuk tidak panik dan mengambil keputusan yang impulsif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline