Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Cara Menulis Buku dari Rumah dan Mendapatkan Royalti

Diperbarui: 7 September 2024   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar diolah dari society19.com

Siapa sangka menulis buku bisa dimulai dari rumah? Kamu tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan, apalagi merogoh kocek dalam-dalam untuk menyewa studio. Di era digital ini, menulis buku bisa dilakukan dari ruang tamu, kamar tidur, bahkan balkon rumahmu. Dan, tak hanya sekadar menulis, kamu juga bisa mendapatkan royalti dari hasil karyamu. Penasaran bagaimana caranya? Baca artikel ini sampai habis.

"Writing is thinking. To write well is to think clearly. That's why it's so hard." -- David McCullough

#1. Menentukan Tema dan Genre yang Tepat

Saat kamu mulai menulis buku, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema dan genre. Ini bukan sekadar memilih topik yang "populer", melainkan mencari sesuatu yang benar-benar sesuai dengan minat dan pengetahuanmu. Buku yang lahir dari passion dan wawasanmu cenderung lebih otentik dan mampu menyentuh pembaca dengan lebih kuat.

Menulis tentang apa yang kamu sukai juga akan membuat proses kreatif terasa lebih menyenangkan dan berkelanjutan. Coba pikirkan, apa yang membuatmu antusias? Apakah fiksi ilmiah, novel romantis, atau buku motivasi? Setiap genre memiliki pasarnya sendiri, dan royalti akan mengalir jika kamu berhasil menemukan ceruk yang tepat.

 

Menulis dengan tenang di ruang nyaman sambil mengeksplorasi ide yang segar | Ilustrasi gambar: society19.com

#2. Membuat Rencana Penulisan (Outline) yang Solid

"Menulis tanpa rencana ibarat berlayar tanpa peta." Sebuah quote yang mungkin terdengar klise, tapi itu sangat benar. Membuat rencana penulisan atau outline adalah langkah yang penting. Rencana ini akan menjadi panduanmu untuk tetap berada di jalur yang benar. Outline yang baik mencakup pembagian bab, alur cerita, dan penjabaran karakter jika kamu menulis fiksi. Untuk non-fiksi, rincian konsep, poin penting, dan kesimpulan harus dirancang dengan hati-hati.

Buku yang terstruktur dengan baik cenderung lebih diminati penerbit dan pembaca. Dengan outline yang jelas, kamu juga bisa lebih cepat menyelesaikan buku, sehingga peluang royalti datang lebih cepat.

 

Menyusun outline buku adalah langkah penting agar proses menulis lebih terarah | Ilustrasi gambar: rowdykittens.com

#3. Pilih Platform Penerbitan yang Menguntungkan

Setelah naskah selesai, kini saatnya berpikir tentang cara penerbitan. Banyak penulis memilih penerbit tradisional karena royalti yang ditawarkan umumnya lebih besar. Namun, self-publishing di platform digital juga kini sangat diminati. Platform seperti Amazon Kindle Direct Publishing (KDP), Google Play Books, atau Gramedia Digital memberikan peluang yang besar untuk mendapatkan royalti secara cepat dan efisien.

Setiap platform memiliki kebijakan royalti yang berbeda-beda. Di KDP, misalnya, kamu bisa mendapatkan hingga 70% royalti per buku yang terjual, sementara platform lokal biasanya memberikan royalti berkisar antara 10-15%. Pastikan kamu membaca ketentuan dengan cermat sebelum memutuskan platform yang cocok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline