Marhaban ya Ramadan. Akhirnya bulan suci nan mulia itu kembali menjelang di depan mata. Semoga usia kita masih berkesempatan untuk menyambutnya secara penuh dengan jamuan yang terbaik.
Sebagai awalan, barangkali kita perlu menilik kembali ke dalam diri masing-masing apakah kita sudah cukup membuat persiapan menyambut Bulan Ramadan kali ini atau sebaliknya justru mengabaikannya.
Bulan Ramadan merupakan bulan paling mulia yang dipersembahkan Allah SWT kepada kita sebagai hamba-Nya dan sebagai umat dari kekasih-Nya, Baginda Nabi Muhammad SAW. Sayogyanya, seseorang yang diberikan hadiah terbaik tentulah hatinya akan bergembira. Senyumnya akan merekah. Tindakannya dipenuhi antusiasme yang menggambarkan puja-puji dan sumringah atas apa yang diperoleh.
Ramadan datang mungkin tampak sebagai sesuatu yang sama setiap tahunnya. Tapi, percayalah, bahwa setiap orang akan merasakan sensasi yang berbeda setiap kali menjalaninya. Hal itu sangat ditentukan oleh kualitas dari persiapan yang kita lakukan.
Pertanyaannya sekarang, sudahkah persiapan puasa itu dilakukan dengan baik? Yakni sebuah persiapan yang tidak sebatas fisik kuat menahan lapar dahaga sedari pagi hingga senja, melainkan juga menjalankan hal-hal lain yang menebarkan nilai kemuliaan terhadap Bulan Ramadan yang mulia.
3 Persiapan Menyambut Ramadan
Terkadang sebuah pertanyaan mengemuka, apakah Bulan Ramadan itu menjadi media persiapan kita untuk menjalani sisa bulan-bulan yang lain dalam satu tahun perjalanan waktu atau sebaliknya kita sebenarnya memiliki waktu sebelas bulan untuk mempersiapkan diri menyambut Bulan Ramadan?
Untuk menjawabnya, terlebih dahulu kita harus menarik garis pemahaman bahwasanya setiap detik waktu kita sangatlah berharga. Dengan kata lain, setiap perubahan waktu sama-sama memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan yang kita jalani. Secara tingkat kepentingan, Bulan Ramadan ataupun bulan-bulan yang lain sama pentingnya. Tidak bisa diabaikan salah satunya.
Hanya saja, dari sudut pandang kemuliaan. Bulan Ramadan ini berbeda dari yang lainnya. Ibarat ada tamu jauh yang hendak datang berkunjung dan membawa bejibun hadiah, maka akankah kita menyambutnya dengan cara yang biasa?
Bahkan kedatangan seorang kepada daerah saja sampai harus mempersiapkan gedung mewah dan makanan penuh cita rasa. Kenyataannya, Ramadan sebenarnya lebih dari itu semua.
Maka, sangat pantas kiranya persiapan itu dilakukan dengan sungguh-sungguh.