By the way, kamu tahu tidak kalau diabetes merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia? Sehingga ketika beberapa waktu lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut telah terjadi lonjakan kasus diabetes anak sebesar 70 kali lipat dibandingkan tahun 2010, jelas hal ini merupakan alarm bahaya yang patut kita waspadai.
Menurut International Diabetes Federation, jumlah kematian di Indonesia akibat diabetes pada tahun 2021 lalu mencapai 236 ribu jiwa, atau menempati peringkat ke-6 terbesar kematian akibat diabetes di seluruh dunia.
Sementara itu, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit yang menjadi sebab tertinggi kematian di Indonesia ditempati oleh stroke (131,8 kasus), serangan jantung (95,68 kasus), dan diabetes militus (40,78 kasus).
Padahal, penderita diabetes cukup rentan mengalami komplikasi penyakit lain khususnya serangan jantung dan juga stroke.
National Heart Association Amerika Serikat menyebutkan bahwa 65% pengidap diabetes mengalami komplikasi serangan jantung dan stroke. Risiko serangan jantung meningkat dua kali lipat bagi para penderita diabetes.
Dengan demikian, secara langsung maupun tidak langsung diabetes telah menjadi momok menakutkan yang mengintai kesehatan masyarakat di Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Terlebih ketika hal itu sudah turut menyasar kalangan anak-anak.
Faktor Pemicu
Apa yang sebenarnya terjadi sehingga dalam kurun waktu 12 tahun saja kasus diabetes anak melonjak demikian pesat? Gaya hidup masyarakat kita mungkin telah banyak berubah dibandingkan satu dekade lalu. Tetapi, mengapa peningkatannya begitu besar di kalangan anak-anak?
Di sini saya melihat bahwa ada kemudahan fasilitas yang justru mendorong perubahan gaya hidup kita, khususnya anak-anak, sehingga lebih menunjang pola hidup yang tidak sehat itu untuk dijalankan.
Setidaknya ada lima hal yang turut mendorong dan menjadi faktor pemicu di balik fenomena lonjakan diabetes anak tersebut.
#1. Menjamurnya Retail Modern
Retail modern kini sudah tumbuh di mana-mana. Bukan hanya di pusat kota, di pelosok desa dan kampung pun telah menjadi bagian dari ekspansinya. Bahkan saat seorang anak kecil ditanya ingin jajan ke mana, jawabannya pasti tidak akan jauh dari kata Alf* (saya sensor saja ya namanya).