Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

5 Cara Mengatasi Aturan Perusahaan Melarang Nikah Sesama Karyawan

Diperbarui: 4 Februari 2023   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernikahan berada di ruang privat yang tidak semestinya dicampuri oleh aturan perusahaan | Sumber gambar : pixabay.com / StockSnap

"Ketika tiba waktunya bagi dua jiwa untuk bertemu, maka tidak ada sesuatu apapun di bumi ini yang sanggup mencegah pertemuan itu, di manapun masing-masing berada."

Mungkin kata-kata mutiara tersebut cukup bisa mewakili isi hati dari dua sejoli yang dimabuk cinta, dilanda kasmaran, serta dipenuhi harapan untuk menyatukan perasaan dalam sebuah ikatan pernikahan.

Rasa itu akan membimbing mereka melewati setiap hambatan, mengangkangi seluruh rintangan, atau bahkan menyingkirkan peraturan-peraturan yang dianggap sebagai penghalang.

Apalagi untuk sebuah peraturan "Dilarang Menikah Antar Sesama Karyawan" di satu perusahaan. Aturan perusahaan yang mungkin dianggap aneh bagi sebagian orang. Karena bagaimanapun juga dua sejoli bisa bertemu kapan saja dan dimana saja tanpa pernah mereka sangka-sangka sebelumnya.

Gegara aturan perusahaan semacam ini maka tidak sedikit dari para karyawan yang memilih pindah kerja (resign) dengan alasan ingin menikah, karena calon pasangannya adalah rekan kerja di tempat yang sama. Padahal sebenarnya mereka masih berharap agar tetap bisa bertahan di pekerjaannya sekarang.

Nah, jikalau di antara kamu sedang berada pada posisi ini atau punya keinginan bertemu dengan pasangan hidup di tempat kerja, tapi masih berharap agar tidak sampai pindah kerja mungkin satu diantara atau semua dari kelima cara berikut bisa kamu coba. Apa saja? Yuk simak. 

1. Kejar Posisi Strategis di Perusahaan

Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk membuat tumpul aturan perusahaan adalah dengan menjadi bagian dari orang-orang yang berstatus penting dalam lingkungan perusahaan tersebut. Hal ini sepertinya jamak terjadi di lingkungan organisasi manapun.

Dengan menempati posisi strategis di perusahaan, khususnya jabatan yang memiliki prestise dan peran managerial yang krusial hal itu bisa saja membuat perusahaan mengabaikan aturan dilarang menikah sesama rekan kerja ketika yang bersangkutan ternyata hendak melangsungkan pernikahan dengan salah seorang karyawan lain disana.

Terlebih apabila kedua belah pihak sama-sama menempati posisi penting di perusahaan. Sama-sama kepala bagian, sama-sama manager, sama-sama direktur, dan seterusnya.

Sebuah peraturan seringkali tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Saat kamu berada di posisi bawah, sebagai karyawan biasa pada umumnya dengan peran yang gampang digantikan oleh orang lain maka niat menikah dengan sesama rekan kerja bisa jadi harus dilupakan. Lain halnya ketika kamu berada di posisi atas dengan peran jabatan strategis yang kamu emban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline