Bagi sebuah bisnis, permintaan atau demand adalah segalanya. Karena tanpa keberadaannya akan menjadikan bisnis lumpuh. Sehingga setiap pelaku bisnis akan berlomba-lomba untuk menarik permintaan dari konsumennya sebanyak mungkin.
Di satu sisi, besarnya jumlah permintaan bisa dibilang sebagai kabar baik bagi sebuah bisnis. Namun, di sisi lain hal itu juga akan menghadirkan permasalahan baru terhadap jalannya operasional bisnis tersebut.
Dinamika permintaan konsumen terhadap suatu jenis produk akan terus terjadi. Permintaan yang tinggi pada suatu waktu kemudian rendah pada waktu yang lain menjadi tantangan besar yang harus dituntaskan.
Fluktuasi ini akan berdampak pada sistem rantai pasok (supply chain) yang pada akhirnya turut menentukan besar kecilnya biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah bisnis saat beroperasi. Adakalanya kapasitas operasional sebuah unit bisnis tidak cukup memadai pada titik tertentu untuk mengakomodasi permintaan yang terus melejit. Sehingga perlu dilakukan pengelolaan terhadap permintaan tersebut.
Pengelolaan permintaan bukanlah tentang menolak dan menerima permintaan yang masuk. Akan tetapi, lebih kepada mengondisikan permintaan yang masuk agar supaya terjadi pemerataan sehingga kapasitas operasional unit bisnis mampu mengimbangi.
Dalam hal ini terdapat 4 cara untuk mengelola permintaan agar lebih selaras dengan daya topang bisnis sekaligus meminimalkan biaya yang ditimbulkan akibat dari adanya dinamika permintaan.
1>> Promosi
Kegiatan promosi produk melalui media cetak ataupun elektronik berpotensi meningkatkan volume penjualan pada kurun waktu ketika promosi tersebut dilakukan ataupun setelahnya.
Momentum pelaksanaan promosi ini akan menjadi berkah atau justru menjadi masalah bergantung pada situasi yang terjadi saat itu. Yakni, apabila permintaan sedang turun maka keberadaan promosi akan mengerek naik permintaan sehingga polanya akan melandai terhadap permintaan di periode yang lain.