Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

3 Alasan Mengapa "Start Up" Bisnis Harus Membangun "Intangible Asset"-nya Sejak Dini

Diperbarui: 21 Mei 2022   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Intangible asset" perlu dipersiapkan sejak dini | Sumber gambar:qimono/Pixabay

Setiap bisnis harus menawarkan sesuatu yang berbeda kepada pelanggannya. Sesuatu yang menjadi alasan penting mengapa pelanggan harus melirik mereka, memilih mereka, dan merekomendasikan mereka kepada kolega ataupun kerabat agar memanfaatkan produk atau layanan serupa.

Disinilah pentingnya intangible asset atau aset tak berwujud bagi sebuah bisnis. Yang kelak akan menjadi keunikan tersendiri dari suatu bisnis sehingga mampu memberikan kesan yang melekat di benak para konsumen.

Jika pada artikel sebelumnya (baca : Agar Bisnis Tumbuh Berkelanjutan, 4 Jenis "Aset Tak Berwujud" Ini Wajib Diperhatikan) sudah diulas perihal beberapa jenis aset tak berwujud yang penting untuk menjadi perhatian sebuah bisnis, maka di sini saya akan menyampaikan beberapa alasan terkait pentingnya aset tak berwujud tersebut untuk dibangun sejak dini. Khususnya bagi usaha-usaha rintisan atau start up bisnis.

Mengapa start up bisnis? Karena intangible asset ini memerlukan waktu yang tidak sebentar dalam upaya pembentukannya. Tidak bisa diciptakan secara instan dan mencapaianya sedikit demi sedikit.

Berikut ini adalah 3 alasan terkait mengapa aset tak berwujud mesti dipersiapkan sedini mungkin sedari sejak suatu bisnis tersebut digagas oleh pemiliknya.

<< Menetapkan Jati Diri dan Identitas Sebuah Bisnis di Mata Konsumen

Apa yang membedakan kita dengan orang lain? Iya, betul. Identitas kita. Ada suatu kekhasan tersendiri yang menjadikan diri kita unik dan berbeda dengan orang lain di sekeliling kita.

Begitupun dengan sebuah bisnis. Perlu adanya nilai keunikan yang dimiliki agar supaya bisnis tersebut dipandang mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Sebuah bisnis kuliner harus menegaskan bahwa mereka adalah penyedia sajian makanan, minuman, ataupun yang sejenis dengan hal itu untuk dinikmati oleh para calon pelanggan.

Bahkan, untuk suatu usaha tertentu yang bergerak pada bidang yang sama dengan pemilik bisnis yang lain perlu menciptakan nilai pembeda. Sesama penyedia layanan traveling tetap memerlukan nilai pembeda dengan penyedia layanan sejenis lainnya. Harapannya tentu agar layanan kitalah yang nantinya diprioritaskan untuk dipilih.

Sebuah pertanyaan sederhana. Jika kamu hendak membeli kuliner bakso antara dua tempat jualan yang rasanya sama-sama nikmat, harganya pun tidak jauh berbeda, dan lokasinya sama-sama relatif mudah untuk didatangi. Bedanya, yang satu pelayanannya ramah dan bersahabat. Sedangkan yang lain pelayannya cenderung cuek dan masa bodoh. Mana yang kamu pilih?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline