Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

3 Kiat Mengerek Kinerja Operasional Bisnis yang "Lambat Panas" Pasca Libur Lebaran

Diperbarui: 17 Mei 2022   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pekerja yang memulai kembali pasca liburan | Sumber gambar: iStockphoto/zamrznutitonovi

Adalah sebuah tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis untuk segera menyegerakan segenap anggota timnya supaya lekas mencapai top perform dalam menunaikan fungsi kerjanya masing-masing. Khususnya yang bergerak di lini operasional selaku pendukung utama kinerja bisnis perusahaan.

Tidak jarang masa-masa pasca libur lebaran dijadikan sebagai kambing hitam turunnya kinerja lini operasional. Padahal kalau ditilik lebih jauh hal itu sebenarnya tidak relevan. Karena bagaimanapun juga kinerja semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan bisnis haruslah selalu berada pada kondisi terbaiknya.

Konsumen hanya tahu kebutuhan mereka harus terpenuhi. Tidak peduli itu mau libur lebaran atau tidak. Tidak peduli apakah para pekerja yang bertugas di perusahaan produsen penyedia layanan sedang liburan atau tidak. Dan tidak sepatutnya pula hal itu dikeluhkan oleh segenap entitas penyedia layanan. 

Kecenderungan "lambat panas" menjalankan fungsi kerja perlu diantisipasi dan juga ditanggulangi supaya target-target yang dicanangkan bisa segera diraih.

Agar kinerja operasional bisnis terhindar dari kebiasaan "lambat panas" tersebut maka para stakeholder yang memiliki kewenangan tinggi disana perlu memperhatikan beberapa hal tertentu. Supaya ketika hari-H dimana rutinitas operasional dimulai akan menghindarkan bisnis dari ambruknya tingkat kinerja.

Berikut ini merupakan tiga kiat yang mungkin bisa diadopsi para pelaku bisnis supaya kinerja lini operasionalnya mampu memberikan potensi yang terbaik.

<>1- Menyiapkan Tim Lebih Awal dari Waktu Masuk Kerja Reguler

Sebagian pelaku usaha memberlakukan hari masuk kerja pasca libur lebaran di tanggal 9 Mei 2022 yang lalu. Sehingga dengan kata lain pada tanggal itulah seharusnya aktivitas kerja bisa kembali beroperasi seperti hari-hari sebelum libur lebaran tiba.

Akan tetapi fenomenanya justru hari kerja pertama kerakali dianggap sebagai saat untuk bersantai dahulu. Mengembalikan ritme pekerjaan terlebih dahulu setelah sekian waktu berlepas diri dari hingar bingar pekerjaan.

Padahal situasi semacam ini sebenarnya kurang bersahabat bagi bisnis. Para pengguna produk atau layanan bisa sewaktu-waktu menggunakan produk dari suatu jenis usaha tertentu tanpa memperdulikan waktu. Oleh karena itu tatkala hari kerja pertama pasca libur sudah ditetapkan, maka hari itu juga semua harus bergegas kembali seperti biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline