Kabar dibatasinyaa peredaran salah satu jajanan paling diminati anak-anak, Kinder Joy, oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah barang tentu merupakan kerugian tersendiri bagai pihak produsen penghasil produk tersebut.
Entah berapa besar nilai kerugian yang dialami oleh Ferrero India PVT LTD, salah satu anak perusahaan dari Ferrero Group yang berpusat di Italia, selaku pabrik yang memproduksi Kinder Joy. Dengan kata lain, penarikan Kinder Joy merupakan kabar buruk bagi perusahaan yang bersangkutan.
Namun, lain halnya bagi para orang tua khususnya ibu-ibu atau emak-emak yang memiliki anak kecil yang tengah gemar-gemarnya membeli jajanan.
Yang setiap kali mengunjungi ritel modern atau toko dekat rumah harus mengeluarkan bujuk rayu supaya si buah hati mengurungkan niatnya membeli Kinder Joy.
Selain karena harganya yang bagi sebagian orang tua tergolong cukup mahal, khususnya di wilayah pedesaan, jajanan ini juga dianggap membuat si kecil "ketagihan" untuk jajan lagi dan lagi.
Sehingga anggaran belanja kaum emak-emak pun mau tidak mau akan meningkat pada pos jajan anak. Lain halnya jika jajanan yang diminta oleh si kecil berada pada rentang dibawah harga dari Kinder Joy.
Berikut adalah 2 alasan mengapa pengumuman adri BPOM merupakan kabar baik bagi emak-emak yang buah hati kecilnya sudah doyan jajan.
1-Menyelamatkan Uang Anggaran Belanja
Kabar terkait Kinder Joy yang ditangguhkan peredarannya ini bisa jadi merupakan kabar baik para orang tua karena anggaran belanjanya sedikit "terselamatkan" seiring kuatnya alasan yang bisa disampaikan kepada si kecil.
Bagaimanapun juga untuk melarang keinginan jajan dari si kecil tidak selalu berjalan mudah. Dalam artian kadang si kecil pun begitu ngeyel ingin mendapatkan jajanan yang ia mau.