Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Availability Rate, Parameter Performa yang Perlu Diperhatikan Pelaku Bisnis

Diperbarui: 11 Maret 2022   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pentingnya waktu dalam bisnis | Sumber gambar: Pixabay

Bisnis itu tidak cukup sekali saja untuk menjadi baik dalam berbagai aspek penunjangnya. Ia membutuhkan kesinambungan dari ke waktu untuk senantiasa menjaga semua aspek-aspek tersebut. 

Oleh karena itu, untuk menjaga level performa agar berada dalam situasi dan kondisi ideal atau yang mendekatinya maka pihak-pihak yang bertanggung jawab sebagai pengelola harus memperhatikan beberapa hal penting dibalik itu semua.

Performansi sebuah bisnis erat kaitannya dengan pencapaian tujuan dari bisnis tersebut, yang umumnya adalah meraih keuntungan. Tentunya keuntungan yang semaksimal mungkin. Dimana dalam upaya untuk mewujudkan hal itu semua maka lini penunjang harus menunjukkan performa kerja yang terbaik.

Dari beberapa parameter untuk mengetahui tingkat kinerja sebuah bisnis dan segala lini yang ada didalamnya, aspek availability memiliki peranan yang sangat penting. Bahkan bisa dibilang ialah garis depan dalam mewujudkan pencapaian tingkat kinerja yang baik atau sebaliknya.

Availability berkaitan dengan ketersediaan waktu yang benar-benar bisa dipergunakan untuk menjalankan aktivitas didalam sebuah bisnis. Baik itu produksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pengiriman, ataupun pengiriman barang.

Availability rate yang bernilai kecil menunjukkan adanya downtime yang cukup besar sehingga mereduksi ketersediaan waktu yang seharusnya bisa dipergunakan untuk menjalankan aktivitas produktif didalam pengelolaan sebuah bisnis.

Downtime

Downtime merupakan sebuah kondisi di mana segala bentuk aktivitas terkait operasional tidak bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Misalnya, aktivitas pengiriman barang tidak bisa dilakukan karena mobilnya mogok. Atau mesin tidak bisa beroperasi karena pemadaman listrik. Atau ketika ada seorang pekerja di unit bisnis kita berhalangan hadir.

Kalau dikelompokkan lebih rinci sebenarnya downtime ini memiliki beragam bentuk yang imbasnya adalah menyebabkan kehilangan waktu untuk melaksanakan aktivitas operasional secara normal. 

Katakanlah sebuah bisnis beroperasi 8 jam sehari, apabila ditempat tersebut mengalami permasalahan pemadaman listrik 2 jam saja maka itu artinya jam operasionalnya terganggu selama periode pemadaman tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline