Keterbatasan ruang penyimpanan produk jadi (Finish Goods) merupakan suatu persoalan yang umum terjadi didalam pengelolaan bisnis atau industri berbasis barang. Hal itu akan sangat mempengaruhi laju operasional produksi dengan aktivitas yang terpaksa harus dihentikan sementara seiring tidak tersedianya ruang untuk menyimpan barang hasil produksi.
Dengan variasi produk yang cukup banyak hal itu akan semakin menambah kerumitan pengelolaan tempat penyimpanan seperti peletakan barang, pencarian barang, serta pengambilan barang.
Meletakkan barang kedalam beberapa kelompok khusus tentunya akan lebih menstrukturkan pencarian sehingga menjadi lebih terarah. Barang mudah dicari. Aktivitas transportasi pun menjadi lebih tepat sasaran.
Akan tetapi, sebuah penelitian yang dilakukan untuk menguji tingkat keandalan sistem tatakelola ruang penyimpanan gudang menunjukkan bahwa sistem penyimpanan random atau acak ternyata memiliki potensi manfaat yang lebih besar, terutama menyangkut reduksi total biaya dan juga pemanfaatan ruang penyimpanan.
Dengan kata lain, operasional aktivitas penyimpanan gudang menjadi lebih efisien apabila memberlakukan kebijakan penyimpanan secara random ini. Tentunya dengan tetap memperhatikan beberapa hal supaya efektivitasnya tercapai dengan baik.
Kelebihan utama sistem penyimpanan random ini adalah terkait pemanfaatan ruang yang lebih baik dibandingkan kebijakan penyimpanan yang lain. Hal ini dikarenakan tidak adanya sekat batasan item produk tertentu yang hanya bisa disimpan pada lokasi tertentu di gudang. Kondisi tersebut memungkinkan optimalisasi penggunaan ruang menjadi lebih baik dimana setiap area simpan diperlakukan sama rata untuk setiap jenis produk.
Sementara itu "efek samping" dari penggunaan sistem penyimpanan ini yaitu disinyalir akan meningkatkan jarak perjalanan untuk menemukan lokasi barang yang disimpan.
Lantas bagaimana bisa dikatakan bahwa sistem penyimpanan random juga mampu mereduksi total biaya operasional sedangkan jarak perjalanannya sendiri meningkat?
Kondisi tersebut terkesan kontradiksi. Namun sebenarnya kita harus melihatnya secara head to head. Dengan perbandingan yang sama. Dari sudut pandang total biaya yang mengoneksikan interkasi lini produksi dalam memproduksi suatu barang dengan gudang yang bertugas menyimpan barang, sistem penyimpanan random justru berkontribusi mengurangi biaya total yang terdiri dari setup cost, penggunaan gudang, dan biaya pemindahan.
Disamping itu, sistem penyimpanan random harus dipadukan dengan beberapa upaya lain seperti koneksi terhadap perencanaan produksi dan sistem pendukung yang memudahkan pencarian lokasi barang.