Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Menekan Laju Produksi Sampah hingga 1000 Kali Lipat dengan Implementasi Prinsip Lean dan Zero Waste

Diperbarui: 24 Agustus 2021   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi zero wate | Sumber: Shutterstock via lifestyle.kompas.com

Pernah mendengar gaya hidup zero waste? Mungkin terdengar awam bagi sebagian orang. Padahal gaya hidup semacam ini sangatlah berperan penting dalam kehidupan kita pada masa seperti sekarang ketika kepedulian terhadap lingkungan begitu dinantikan.

Di berbagai negara maju, produk-produk yang diciptakan dengan prinsip ramah lingkungan berpotensi untuk lebih digandrungi oleh banyak orang ketimbang yang menerapkan cara-cara lama yang mengandung banyak efek negatif.

Kita bisa melihat betapa pesatnya kemajuan produsen mobil Tesla seiring teknologi mobil listrik buatannya yang dianggap lebih ramah lingkungan karena tidak mempergunakan bahan bakar fosil. 

Bahkan ada banyak kesepakatan bisnis yang mendasarkan perjanjian pada aspek ramah lingkungan sebagai dasar pijakan. 

Contohnya produk minyak sawit Indonesia yang pernah "ditolak" Uni Eropa gegara penilaian tidak ramah lingkungan.

Standarisasi mengenai manajemen mutu bisa dibilang sebagai "materi lama" yang berstatus biasa-biasa saja. Sementara aspek manajemen lingkungan kini semakin diperhatikan untuk menunjukkan kepedulian terhadap alam dan kondisi sekitar.

Prinsip "Lean" dan Reduksi Sampah

Konsep "lean" memberikan rule yang jelas mengenai urgensi menghindari hal-hal yang tidak produktif serta menimbulkan efek kurang baik bagi lingkungan. 

Dalam dunia industri, konsep ini sudah umum dianut dalam rangka mencapai produktivitas yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Hal-hal seperti unnecessary process, inventory, over production, waiting, dan lain-lain atau yang lebih dikenal sebagai waste merupakan fokus tindakan yang perlu dikendalikan, diminimalkan, atau bahkan dihilangkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline