Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Ketika Resign Menjadi Cahaya di Ujung Lorong Gelap Pekerjaan

Diperbarui: 10 Maret 2021   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: www.forbes.com

Bagi sebagian orang pekerjaannya adalah sandaran utama kehidupan. Dari sana mereka mengais nafkah, mencukupi kebutuhan keluarga, serta media untuk menempa diri dalam rangka persiapan masa depan. 

Oleh karena itu sebisa mungkin sebuah pekerjaan tidak semata-mata memberikan imbalan penghasilan saja, melainkan juga pengalaman positif yang sekaligus menjadi masukan berharga bagi diri seseorang. 

Selain itu, situasi kerja juga turut menentukan betah tidaknya seseorang untuk bertahan lama didalamnya. Apabila dirasa beberapa hal sudah tidak bisa ditolerir lagi maka keputusan resign kerja umumnya menjadi jalan keluar terakhir yang dipilih. Karena bagaimanapun juga berada di lingkungan kerja yang tidak memberikan kesepahaman hati dan pikiran itu ibarat kita berada didalam lorong gelap nan panjang yang hanya membuat penat, engap, dan  gelisah.

Pekerjaan yang diliputi "kegelapan" tidak selalu pekerjaan yang terafiliasi dengan hal-hal berbau maksiat ataupun kriminalitas. Ada nilai-nilai tertentu yang barangkali dijunjung tinggi oleh seseorang namun diabaikan dalam suatu lingkungan pekerjaan. Sehingga bagi mereka hal itu layaknya sebuah "penghianatan" yang sulit untuk dimaklumi. 

Terdapat beberapa nilai inti (core value) yang menjadi pegangan hidup seseorang dalam kehidupannya. Sebuah pegangan moral yang menjadi landasan dalam melangkah serta melakukan setiap tindakan.

Core value pada setiap orang bisa jadi berbeda-beda satu sama lain. Namun secara umum hal itu memuat pesan perihal aspek prinsipil yang bagi seseorang hal itu adalah segalanya. Misalnya, amanah, komitmen, respek, rendah hati, ketulusan, persahabatan, kesabaran, kejujuran, dan lain sebagainya. 

Seseorang yang memegang prinsip tentang arti penting kejujuran tentu akan sangat tidak nyaman berada ditengah-tengah lingkungan kerja yang penuh dengan kepalsuan, manipulasi, ataupun kebohongan.

Begitupun dengan seorang penyabar yang tinggal diantara para pemarah, tentunya tidak akan membuatnya betah. Kondisi yang bertentangan dengan core value akan mendesak seseorang untuk beranjak pergi dari lingkungan yang tidak sepaham dengan dirinya. 

Dengan kata lain resign merupakan pintu keluar untuk beralih dari lingkungan yang tidak selaras tersebut menuju tempat yang lebih bersahabat terhadap nilai diri yang diyakini oleh seseorang.

"Resign kerja terkadang merupakan keputusan yang diambil bukan semata karena alasan kepentingan materi, melainkan juga ada kebutuhan dari sisi emosi. Hal itu juga tentang harapan yang ingin digapai seseorang dimanapun ia berada."

Mungkin kita masih ingat dengan peristiwa hampir setahun yang lalu dimana terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) dari salah satu kapal nelayan asing diperlakukan tidak manusiawi. 

Mereka diberikan makanan yang tidak semestinya serta memperoleh penghasilan yang jauh dari kepantasan hak-haknya. Daripada disebut sebagai pekerja rantau, ABK WNI tersebut lebih tepat disebut sebagai budak. Dipekerjakan dengan membabi buta tapi tidak diapresiasi sesuai kadar ketentuannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline