Teori tentang perjalanan menembus batas waktu (time travel) memang masih menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk dibicarakan. Cukup banyak film bergenre fiksi ilmiah yang mengusung gagasan tentang time travel dalam ceritanya.
Bagaimanapun juga waktu memang merupakan salah satu entitas paling misterius di alam semesta ini dengan keluarbiasaan sifatnya. Sehingga tidak mengherankan apabila cukup banyak orang yang tertarik untuk menggali setiap mili misteri yang tersimpan dibaliknya.
Mulai dari para ilmuwan hingga para awam sekalipun amat tertarik untuk melihat lebih jauh seperti apa gerangan sebenarnya "sang waktu" itu.
"Perjalanan waktu masih merupakan sebuah misteri yang butuh waktu untuk dipecahkan. Selama menunggu hal itu terjadi kita masih akan berkutat dengan teori dan sudut pandang masing-masing dengan klaim dan argumentasi yang bisa saja berbeda satu sama lain. Tapi yang lebih utama dari itu adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu kita saat ini dengan sebaik mungkin sehingga tidak perlulah kiranya pusing-pusing mencari cara memutar waktu kembali ke masa lalu guna memperbaiki semuanya."
Disini kita tidak akan mengulas perihal waktu dalam penjabaran yang "njelimet" seperti misalnya membedah buku karya fisikawan legendaris Stephen Hawking, A Brief History of Time.
Namun saya lebih tertarik untuk melihat sudut pandang tentang waktu perihal kemungkinan dilakukannya perjalanan waktu berikut mekanisme yang terkait dengannya.
Kita mungkin sudah cukup sering menonton beberapa film fiksi ilmiah yang menunjukkan adegan seseorang melakukan perjalanan waktu ke masa lalu atau masa depan.
Berdasarkan versi tersebut ada beberapa aturan tentang perjalanan waktu yang harus diikuti oleh pelaku time travel agar tidak merusak tatanan yang sudah ada.
Aturan seperti "larangan" untuk terlihat oleh diri sendiri pada zaman yang berbeda, atau mengatakan bahwa seseorang berasal dari masa yang berbeda barangkali menjadi sesuatu yang jamak kita temui. Sementara disisi lain ada juga yang menganggap bahwa aturan semacam itu samasekali tidak berdasar.
Pemahaman tentang time travel sepertinya cukup menarik diperbandingkan dengan melihat dari sudut pandang dua "semesta" besar di jagat komik atau perfilman dunia seperti Marvel dan DC Comic.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Marvel beberapa waktu lalu merilis Avengers : Endgame dimana konsep tentang time travel menjadi ruh utama dari film tersebut.
Dalam pandangan Marvel, khususnya di film tersebut digambarkan bahwa alam semesta itu bersifat multiversal. Dimana realitas yang terjadi dalam suatu waktu tidak menjadi sebab atas terjadinya realitas yang lain. Hal ini dikatakan oleh Smart Hulk tatkala hendak melakukan uji coba pada mesin waktu buatan Tony Stark.