Seorang teman pernah menceritakan awal mula perjalanannya menapaki karir dalam pekerjaan. Ia mengatakan kalau awalnya ia mengirim lamaran kerja untuk posisi jabatan production planning. Namun ketika memasuki tahap interview terakhir, ia diberi tawaran oleh user-nya untuk menempati posisi sebagai supervisor produksi.
Dengan pertimbangan adanya kesempatan besar untuk segera mendapatkan pekerjaan, maka teman saya pun kemudian mengiyakan tawaran itu.
Selain itu ia juga berpandangan bahwa inilah momen pertamanya terjun di dunia kerja selepas lulus kuliah, sehingga baginya "berpaling" bidang kerja seharusnya tidak menjadi masalah meskipun berbeda dibandingkan jabatan yang ia incar sewaktu mengirim lamaran kerja sebelumnya.
"Hidup itu sederhana, tentukan pilihan dan jangan pernah menyesalinya. Membuat pertimbangan matang sebelum mengambil keputusan adalah perlu. Tapi terkadang kita juga harus membuat keputusan dengan cepat sekaligus tepat sembari berharap bahwa itulah keputusan terbaik yang kita ambil."
Beberapa tahun kemudian, teman itu kembali mencurahkan pandangannya perihal pekerjaan yang sekarang ia jalani.
Di satu sisi dirinya masih memendam harapan untuk bisa terjun menjalani pekerjaan sebagaimana minatnya terdahulu, production planning. Tapi di sisi lain ia sudah terlanjur terjun menjadi bagian dari tim pelaksana produksi.
Keinginannya untuk mengembangkan karir di bidang minatnya dianggapnya telah salah jalan. Tak ayal ia pun merasakan kegalauan, apakah akan terus mendalami pos bidang kerjanya sekarang atau kah mencoba untuk memulai lagi dari awal pada posisi yang dulu pernah dirinya dambakan.
Pada kesempatan yang lain, ada juga seorang teman kuliah yang sebelumnya sempat menjalani pekerjaan di bagian gudang suatu perusahaan logistik.
Lantas demi mencoba peruntungan baru, ia pun mengirimkan lamaran pekerjaan ke perusahaan lain. Juga pada bidang pekerjaan yang sama yaitu gudang. Hanya bedanya ini di perusahaan manufaktur. Tentunya dengan target gaji dan jenjang karir yang lebih baik.
Tapi saat melakukan prosesi interview, ia justru dialihkan oleh pihak perusahaan untuk menempati posisi lain yang kebetulan memang sedang membutuhkan anggota tim.
Bidangnya adalah management representative (MR) dengan tugas utamanya mengurusi hal-hal terkait standarisasi seperti ISO, sertifikasi halal, dan sejenisnya. Singkat kata teman saya pun sepakat menerima tawaran tersebut meskipun berbeda dengan background pekerjaan yang ia miliki.