Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Membandingkan "Assessment" Karyawan Tetap dan Sidang Skripsi, Lebih Seru Mana?

Diperbarui: 30 Januari 2021   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cartenzhrd.com

Beberapa jabatan dalam pekerjaan biasanya menjanjikan pengangkatan status sebagai karyawan tetap dengan catatan karyawan bersangkutan harus melalui tahap assessment tertentu untuk menilai seberapa layak dirinya mendapatkan "label" tersebut.

Korporasi bisnis umumnya memiliki program regenerasi tenaga kerjanya melalui rekrutmen karyawan baru berstatus Management Trainee (MT), yang mana nantinya mereka ini akan ditempa sedemikian rupa sehingga memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh korporasi. Dalam kurun waktu tertentu mereka akan diberikan pengarahan, pendidikan, serta praktik kerja di lapangan sehingga lebih memahami apa yang menjadi ranah pekerjaan mereka disana.

Di penghujung waktu yang ditentukan akan tiba saatnya ketika mereka harus melalui masa pengujian untuk mengetahui seberapa jauh kualitas serta kapasitas yang mereka miliki. Mungkin jika diibaratkan dengan orang kuliahan, periode assessment untuk menjadi karyawan tetap ini lebih mirip dengan pelaksanaan sidang skripsi dimana wawasan seseorang akan benar-benar diuji disana serta kedalaman pemahaman yang dimilikinya akan mendapatkan tantangan berat.

"Ada saatnya ketika kita harus menjalani sebuah ujian untuk menilai seberapa baik diri kita dalam memahami sesuatu."

Sebagaimana layaknya periode ujian yang menentukan, kelulusan dari hal itu bisa menjadi kabar baik bagi pelakunya. Seseorang yang lulus sidang skripsi kemungkinan akan menuntaskan pendidikan kuliahnya dan mendapatkan gelar sarjana.

Selain itu mereka juga akan mendapatkan kehormatan menjalani prosesi wisuda. Sementara bagi karyawan yang masih berstatus MT atau OJT atau yang sejenisnya maka assessment merupakan periode menentukan untuk menjadikan mereka berstatus karyawan tetap atau tidak. 

Ganjaran pasca menyandang status karyawan tetap tentunya lebih menguntungkan di berbagai sisi terutama terkait aspek finansial atau yang terkait dengannya. Sedangkan apabila status itu gagal diperoleh atau dalam artian gagal saat assessment maka hal itu bisa jadi yang bersangkutan harus mencari pekerjaan di tempat lain.

Atau kalaupun tidak sampai keluar dari pekerjaan, si karyawan tadi tidak akan mendapatkan peningkatan fasilitas dari pekerjaan yang dijalaninya tersebut.

Seiring assessment karyawan tetap dan sidang skripsi disebut sebagai masa-masa paling menentukan dari perjuangan beberapa waktu sebelumnya maka tidak mengherankan apabila keduanya memberikan "sensasi" pressure yang cukup besar bagi yang menjalaninya. Kegugupan, rasa khawatir, takut, hingga panik sangat rentan menyerang seseorang yang hendak mengikuti prosesi ini.

Sebaliknya ada juga yang tetap bisa menjaga rasa percaya dirinya tatkala harus menghadapi cecaran pertanyaan dari "dewan penguji". Mereka yang memiliki bekal kesiapan dan wawasan yang mumpuni serta ditunjang kepercayaan diri biasanya akan memiliki kesempatan lebih besar untuk melalui ujian tersebut dengan mulus.

Namun jikalau harus membandingkan sensasi yang ditimbulkan oleh keduanya maka mana sekiranya yang lebih seru?

Pentingnya Kualitas Pemahaman dan Kepercayaan Diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline