Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Akhir Perjalanan Pekerja Andalan, Beban Berat atau Tantangan Hebat?

Diperbarui: 28 Januari 2021   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar : www.unjspf.org

Kita baru saja kehilangan sosok hebat yang membidani cikal bakal lahirnya bumbu mie instan dalam kemasan yang begitu populer bagi seluruh kalangan. Ibu Nunuk Nuraini, peracik bumbu Indomie yang legendaris itu harus berpulang kehadirat Sang Mahakuasa untuk selama-lamanya. 

Pengabdiannya bagi perusahaan yang hampir menginjak waktu 30 tahun tentu bukanlah prestasi yang main-main. Terbukti hasil karyanya telah menjadi buah bibir dimasyarakat bahkan sudah mendunia. 

Bagi perusahaan yang mempekerjakan sosok Ibu Nunuk Nuraini pastilah akan merasakan kehilangan besar. Ditinggal seorang pekerja handal yang selama bertahun-tahun menjadi andalan untuk mengkreasi hal hebat bagi perusahaan.

"Ada masanya ketika seseorang harus mengakhiri masa tugasnya. Mungkin karena ikatan kontrak, batasan usia, atau karena dipanggil sang pencipta. Tapi ketika yang lama berlalu, maka munculah yang baru dengan gairah dan semangat yang baru. Menjadikan yang lama sebagai bekal pembelajran, tapi tetap bervisi kedepan dengan keyakinan dirinya sendiri." 

Meskipun pergantian orang-orang dalam pekerjaan merupakan suatu keniscayaan, akan tetapi ada beberapa orang tertentu yang ternyata begitu besar pengaruhnya bagi organisasi. 

Ketika sebagian orang relatif mudah digantikan, ada juga sebagian orang yang lain dengan segala atribut keunikan yang dimilikinya teramat sulit untuk dicari penggantinya. Entah itu dari sisi loyalitas, kapasitas, ataupun kualitas. Beberapa orang ini memiliki tipikal khas yang barangkali untuk menjadi seperti dirinya butuh waktu tidak sebentar, selain dari gairah diri (passion) yang mungkin juga berbeda.

CEO Apple, Tim Cook, pastilah bukan orang sembarangan. Tapi untuk menggantikan peran Steve Jobs rasa-rasanya sulit atau mustahil dilakukan. Ada keunikah "ala" Steve Jobs yang mungkin tidak akan pernah bisa ditiru oleh orang lain. Termasuk oleh Tim Cook sekalipun. 

Demikian halnya dengan Nunuk Nuraini, orang lain mungkin bisa mengikuti jejak menggantikan dan menjalankan tugas almarhumah sebagai peracik bumbu khas Indomie. Teknologi pun barangkali masih bisa membantu proses duplikasi resep bumbu yang pernah beliau racik bertahun-tahun lalu sehingga mie instan tersebut mampu terus berkembang seperti sekarang. 

Tapi akankah ada orang lain dengan selera, kecapan lidah, dan kreativitas setara beliau? Mungkin saja ada, tapi mungkin juga tidak. Tapi yang pasti akan menjadi sebuah tugas berat bagi manajemen perusahaan untuk menemukan sosok pengganti dari mereka yang tidak lagi mengemban tugasnya.

Antara Beban dan Tantangan 

Pihak manajemen perusahaan bisa jadi akan dibuat sedikit pusing. Tapi bagaimanapun juga mereka punya standar prosedur yang memungkinkannya untuk menunjuk orang lain sebagai pengganti yang dinilai memiliki kemampuan serupa. Sebuah proses lumrah ketika ada yang purna tugas maka sosok lain akan menggantikan tugas dari yang bersangkutan. 

Permasalahannya adalah apakah sosok yang ditunjuk sebagai pengganti itu akan menganggapnya sebagai beban atau justru merasa hal itu sebagai tantangan? Orang-orang yang sudah nyaman dan familiar dengan cara kerja orang lama yang purna tugas tentu akan memiliki kecenderungan membandingkan hasil pekerjaan sosok penggantinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline