Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Saat Anak Buah Mengklaim Diri Lebih Pintar dari Atasan, Bagaimana Cara Menyikapinya?

Diperbarui: 6 Juli 2020   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar : www.urbanhire.com

Ada satu tantangan besar yang mesti dihadapai oleh para karyawan baru berstatus fresh graduate dalam memasuki dunia kerja.

Mereka akan dihadapkan pada sebuah kondisi lingkungan yang sangat berbeda dengan yang pernah mereka jalani sebelumnya. Terlebih sebagian fresh graduate tersebut langsung memasuki lingkungan barunya itu dengan mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin.

Mereka membawahi pekerjaan beberapa karyawan lain yang bisa jadi jauh lebih senior serta lebih berpengalaman dibandingkan mereka.

Pengetahuan para fresh graduate ini masihlah seumur jagung apabila dibandingkan para "muka" lama tersebut. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan disana sudah menjadi "makanan" sehari-hari para karyawan lama tersebut sehingga pengetahuan mereka dalam hal ini bisa dibilang cukup mumpuni.

Orang-orang muda yang masuk sebagai atasan baru tadi mungkin dinilai hanya memiliki keunggulan sebatas pada tingkat pendidikannya saja. Mereka lulusan perguruan tinggi. Tapi predikat tersebut kebanyakan memang masih belum teruji.

Sebagian dari mereka yang benar-benar baru dalam dunia kerja mungkin cukup beruntung mendapatkan pekerjaan yang cukup "bersahabat" terhadap diri mereka. Mereka disambut baik dan dihargai oleh rekan setim berikut anak buahnya meski masih berstatus newbie.

Tapi sebagian yang lain ada juga yang mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan, diremehkan, dikerjain, serta dinilai tidak bisa apa-apa.

Terkadang ada sebagian dari anak buah yang menentang instruksi yang diberikan oleh para orang baru tersebut. Alasannya bisa bermacam-macam.

Salah satunya yaitu perbedaan pandangan antara si atasan baru dengan para anak buah yang notabene adalah orang lama.

Si orang baru dengan pemahaman terbatas cenderung "kalah" dalam adu argumen yang disampaikan oleh para orang lama tadi.

Bahkan tidak sedikit dari para atasan itu yang lantas pola pikir dan cara kerjanya disetir oleh anak buahnya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline