Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Penanganan Covid-19 Bukanlah Kompetisi Antar Negara, Pak Presiden!

Diperbarui: 7 Mei 2020   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo | Sumber gambar : AFP

Hingga saat ini bisa dikatakan belum ada satupun negara yang benar-benar merdeka dari virus corona COVID-19. Paling banter mungkin hanya berhasil menekan laju persebaran dan menghindarkan jatuhnya korban meninggal dunia. 

Satu-satunya kunci untuk mengakhiri laju pandemi ini adalah ditemukannya vaksin antivirus yang bisa menghapus laju persebaran virus di seluruh dunia. Padahal COVID-19 sendiri saat ini sudah bermutasi hingga beberapa kali yang membuatnya semakin rumit untuk diatasi. 

Segala cara ditempuh dan berbagai riset digalakkan untuk sesegera mungkin menemukan vaksin yang diharapkan itu. 

Negara-negara maju dan berkembang berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam menghasilkan obat penawar yang diharapkan mampu menyembuhkan dunia dari pandemi ini. Meski hingga saat itu semua usaha masih jauh panggang dari api.

Semua orang ingin pandemi ini berakhir secepat mungkin. Kalau bisa hari ini juga. Bahkan pemerintah menargetkan bulan Juli 2020 nanti kondisinya sudah kembali bersahabat untuk beraktivitas. 

Jajaran pemerintahan yang dikomandoi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengikrarkan diri untuk fokus merealisasikan target tersebut. Sebuah dedikasi yang sangat patut diapresiasi. 

Lebih jauh, Presiden Jokowi menegaskan bahwa negara yang menjadi pemenang dalam situasi sekarang ini adalah negara yang berhasil mengatasi COVID-19.

Tentunya dalam situasi pandemi COVID-19 negara yang berhasil mengatasi ancaman viruslah pemenangnya. Memenangi "peperangan" terhadap virus, dan bukan memenangi kontestasi antar negara tentang siapa yang terdepan atau paling cepat dalam menuntaskan pandemi COVID-19 di negaranya masing-masing. Hal ini merupakan penegasan bahwa seluruh negara di dunia semestinya bersinergi satu sama lain. 

Jika sebuah negara berhasil menekan laju persebaran virus, maka hendaknya mereka berkenan membagi strateginya kepada negara lain. Begitupun seandainya ada salah satu negara yang berhasil menemukan obat serta antivirus COVID-19, hal itu juga sebaiknya bisa disebar luas ke seluruh dunia. 

Dalam situasi semacam ini yang paling dibutuhkan adalah sinergi. Mengingat COVID-19 menyebar menembus batas bangsa dan negara. Sehingga upaya penanggulangannya pun harus melibatkan peran serta secara aktif seluruh negara. Bukan sekadar cari aman untuk negara masing-masing dan membiarkan negara lainnya sengsara.

Sejauh pandemi COVID-19 berlangsung, negara seperti China digadang-gadang sudah memiliki beberapa jenis obat penyembuh COVID-19. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline