Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Apa yang Belum Dilakukan Jokowi dalam Menangani Covid-19 di Indonesia?

Diperbarui: 14 April 2020   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi | Sumber gambar : www.wartaekonomi.co.id

Membentuk gugus tugas penanggulangan COVID-19 sudah. Memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga sudah. Mendatangkan alat tes COVID-19 dari luar negeri sudah dilakukan. 

Membeli obat yang ditengarai sebagai antivirus seperti avigan dan chloroquin pun sudah dilakukan. Selain itu, terkait dengan dampak COVID-19 terhadap sektor perekonomian pemerintah juga sudah merilis beberapa paket kebijakan. 

Memberikan stimulus yang diharapkan menggairahkan ekonomi yang dilanda kelesuhan. Tunggakan kredit diringankan. Demikian juga dengan pajak yang diperlonggar. 

Aturan-aturan birokrasi yang biasanya rumit dan berbelit didiskon besar-besaran. Bahkan paket stimulus senilai lebih dari 400 triliun rupiah pun telah digelontorkan. 

Tidak hanya itu, cuti bersama idhul fitri pun digeser ke akhir tahun demi meminimalisir mudik besar-besaran. Namun semua upaya itu sepertinya masih belum terlalu membawa perubahan berarti. 

Pandemi COVID-19 masih terus meluas. Jumlah korban terinfeksi terus bertambah. Begitupun dengan korban meninggal dunia. COVID-19 terasa sangat menghantui negeri ini. 

Entah kapan akan berakhir. Pertanyaannya, adakah sesuatu yang masih belum dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya sehingga pandemi masih terus berlarut-larut hingga sekarang?

Sebuah pertanyaan yang bisa dibilang sulit untuk dijawab. Ibarat kata pemerintah mungkin masih melakukan trial and error kebijakan untuk mendapatkan kebijakan mana yang paling efektif untuk menanggulangi kondisi yang terjadi. Bagaimanapun juga, Indonesia tidak sendiri mengalami masalah ini. 

Situasi serupa juga dirasakan oleh hampir seluruh negara di dunia. Semua sama-sama mengeluhkan situasi yang tidak jauh berbeda. Keruntuhan sistem kesehatan, kekacauan perekonomian, dan segenap kekalutan lain. 

China yang katanya berhasil menerapkan kebijakan lockdown di Wuhan beberapa waktu lalu ternyata belum sepenuhnya pulih. Bahkan ada kekhawatiran terkait ancaman gelombang kedua akibat COVID-19. 

Amerika Serikat? Lebih parah lagi. Menyalip China dan beberapa negara lain untuk kasus fatal COVID-19. Bagaimana dengan negara-negara maju Eropa? Prancis, Italia, Spanyol, dan beberapa negara lain merasakan situasi yang tidak jauh berbeda. Negara-negara di Timur Tengah apa kabarnya? Iran mengalami nasib yang sama buruknya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline