Jika kita bertanya kepada umat Islam Indonesia tentang bulan apa yang dalam kalender Islam yang menurut mereka paling istimewa? Kemungkinan besar jawabannya adalah bulan Ramadhan. Ada banyak sekali cerita indah dibalik kehadiran bulan nan suci tersebut. Tak ayal, bulan Ramadhan ibarat periode spesial bagi umat muslim untuk menjalankan ibadahnya.
Lalu bagaimana dengan bulan-bulan yang lain? Barangkali hanya beberapa bulan saja yang sering dibicarakan, seperti bulan syawal yang "memiliki" Hari Raya Idhul Fitri atau bulan Dzulhijjah yang memiliki Hari Saya Idul Adha. Dan mungkin bulan Muharaam dengan tahun baru Hijriahnya.
Selebihnya? Hampir luput dari perhatian. Entah karena kurang mengetahui "nilai intrinsik" dibalik keberadaan bulan-bulan hijriah tersebut atau karena kita cenderung menganggap tidak ada sesuatu yang istimewa disana.
Sejak tanggal 25 Maret 2020 kemarin atau tanggal 24 Maret 2020 malam kita sebenarnya sudah memasuki bulan Rajab dalam kalender hijriah. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang mendapatkan keistimewaan tersendiri.
Bulan haram adalah sebuah bulan dimana seorang hamba dilarang "lebih" keras untuk melakukan perbuatan-perbuatan melanggar syariat dibandingkan bulan-bulan yang lain. Bulan suci yang menekankan kepada umat manusia dan Islam khususnya agar menjaga kesucian dirinya. Selain Rajab, bulan haram itu meliputi Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Namun sepertinya keistimewaan yang dimiliki oleh bulan ini masih terlihat asing di sebagian benak umat Islam Indonesia. Euforia "menikmati" bulan ini masih kalah jauh jika dibandingkan bulan Ramadhan, dan beberapa bulan spesial lain.
Di bulan Rajab ibadah puasa juga dianjurkan, meski tidak wajib sebagaimana halnya bulan Ramadhan. Padahal memuliakan bulan Rajab adalah salah satu cara kita mempersiapkan diri menyongsong bulan Ramadhan yang suci dan mulia itu.
Bisa dikatakan sebenarnya Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan adalah "satu paket" bulan penuh hikmah. Sehingga ketika memasuki periode bulan Rajab Rasullullah Muhammad SAW mengajarkan sebuah doa kepada umat Islam yang artinya, "Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban serta sampaikan kami ke bulan Ramadhan.".
Doa ini menandakan keterkaitan antara bulan Ramdhan dengan dua bulan yang ada sebelumnya, yaitu Rajab dan Sya'ban. Apabila kita mendambakan kesiapan diri menyambut Ramadhan dua bulan lagi, maka hal itu harus kita persiapkan sedari sekarang. Kita bisa melakukan "pemanasan" terlebih dahulu sebelum menjalankan ibadah "inti" di bulan suci Ramadhan.
Kita bisa mengasah kesiapan diri dalam berpuasa atau menunaikan ibadah lain seperti Sholat Tahajjud sehingga saat Ramadhan tiba nanti kita sudah "panas" dan bisa mencurahkan segenap daya upaya untuk beribadah sebaik mungkin.
Salam hangat,