Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Ketika Karya Anak Bangsa Kita Diremehkan Bangsa Lain

Diperbarui: 30 Agustus 2019   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diremehkan adalah kesempatan membuktikan diri dengan luar biasa | Ilustrasi gambar : cnbcindonesia.com

Gojek merupakan perusahaan rintisan (startup) yang bisa dikatakan paling populer di Indonesia. Statusnya sebagai startup decacorn pertama di Indonesia menjadi bukti sahih bahwa Gojek merupakan perusahaan dengan kinerja yang patut diperhitungkan. 

Ekspansi bisnisnya tidak hanya menyasar daerah-daerah di seluruh Indonesia, namun juga sudah merambah ke beberapa negara lain di Asia. Vietnam, Singapura, Thailand, dan Filipina adalah beberapa negara yang telah dimasuki Gojek. 

Terbaru, Gojek tengah berupaya mengembangkan sayap bisnisnya ke negeri jiran Malaysia.

Ekspansi bisnis yang dilakukan oleh Gojek ke Malaysia ternyata kurang mendapatkan "sambutan"  baik dari negera tetangga kita itu. Bos taksi lokal Big Blue Capital, Datuk Shamsubahrin Ismail, bahkan memberikan pernyataan yang cukup kontroversial terkait masuknya Gojek ke Malaysia. Ia menyebut bahwa Gojek bisa sukses di Indonesia karena kemiskinan di Indonesia tinggi. 

Hal ini berbeda dengan Malaysia. Statement yang secara tidak langsung menyepelekan Indonesia ini pun sontak memancing amarah banyak pihak. Bangsa kita disebut miskin, dan karya anak bangsa kita diremehkan. 

Padahal dalam lingkup Asia Tenggara negara kita menduduki peringkat pertama pemilik startup bervaluasi besar terbanyak. Kita memiliki nama-nama besar seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. 

Selanjutnya ada Singapura dengan startup besarnya seperti Grab dan Sea. Filipina memiliki Revolution Precrafted, dan Vietnam memiliki VNG Corporation. Malaysia? Entah.

Kita patut memberikan apresiasi tinggi kepada para anak bangsa kita yang berhasil menelurkan karya-karya yang luar biasa di bidang bisnis berbasis digital. 

Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, dan masih banyak lagi startup lainnya merupakan lokomotif penggerak perekonomian di era modern ini. Karya-karya mereka ini tidak pantas dipandang remeh karena jangkauannya terbukti diakui hingga level internasional.

Pengalaman yang didapat Gojek saat dipandang sebelah mata oleh salah satu tokoh bisnis negara tetangga mungkin membuat kita tersinggung karena secara tidak langsung hal itu menyentil harga diri bangsa. 

Akan tetapi hal itu juga bisa menjadi pemicu semangat bagi Gojek khususnya dan bagi Indonesia umumnya untuk membuktikan kepada negara lain bahwa anak bangsa kita mampu berbicara banyak dan berbuat lebih pada level internasional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline