Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Permainan Tradisional, Hiburan "Tempo Doeloe" yang Semakin Terlupakan

Diperbarui: 9 Agustus 2019   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan tradisional yang penuh kenangan | Sumber gambar : https://porosbumi.com

Masih ingat beberapa jenis permainan tradisional seperti bentengan, engklek, gobak sodor, patel lele, kasti, egrang dan lain-lain? Mungkin sebagian pembaca tidak terlalu familiar dengan beberapa nama tersebut. Namun bisa jadi hal itu disebabkan oleh perbedaan istilah saja. 

Permainan tradisional seperti bentengan, engklek, grobak sodor, atau kasti dulu begitu populer. Barangkali generasi 90-an merupakan generasi terakhir yang sempat menikmati "masa keemasan" dari beberapa jenis permainan ini. 

Sepulang sekolah, saat hari minggu atau libur sekolah, atau saat jam istirahat sekolah adalah waktu-waktu "terbaik" untuk menikmati permainan-permainan tradisional ini. 

Adu tangkas dan canda tawa menjadi bagian berharga dari permainan tradisional, yang menjadikannya sebagai salah satu momen berharga dalam hidup seseorang.

Perubahan zaman tidak terasa telah menjadikan permainan-permainan tradisional kita terasing, terlupakan, dan ditinggalkan oleh generasi masa kini. Sangat jarang atau bahkan hampir tidak ditemukan lagi anak-anak yang asyik dengan permainan tradisional. 

Mereka lebih akrab dengan gadget, smartphone, dan video game. Daripada memainkan permainan tradisonal bersama teman-teman sepantaran, anak-anak masa kini cenderung asyik dengan dirinya sendiri. 

Menikmati tontonan di youtube selama berjam-jam, dan tidak sedikit yang sudah terbiasa dengan media sosial seperti facebook, instagram, atau sejenisnya. Permainan tradisional seakan tidak memiliki daya pikat lagi untuk dimainkan.

Jika kita bandingkan antara permainan tradisional dengan permainan modern, sebenarnya permainan tradisional cenderung lebih variatif dan menantang untuk dimainkan. Tubuh banyak bergerak, otak ikut berfikir, dan emosi ikut terlibat. Sedangkan permainan modern cenderung membuat diri seseorang pasif bergerak, meski secara emosi atau berfikir juga ikut terlibat. 

Sehingga tidak mengherankan banyak anak-anak di era modern ini yang hidupnya lebih individualistis dan enggan bersosialisasi. Sangat jauh berbeda dibandingkan kehidupan anak-anak tempo doeloe.

Permainan Tradisional Mengajarkan Kearifan Lokal

Mungkin tidak sedikit dari kita yang beranggapan bahwa permainan tradisional sudah tergantikan peranannya oleh permainan modern dalam hal mengasah ketangkasan atau melatih kecerdasan berfikir seseorang. Memang anggapan ini ada benarnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline