Bu Risma merupakan salah seorang pemimpin daerah yang saat ini begitu dikagumi banyak kalangan berkat integritasnya yang luar biasa. Kota Surabaya khususnya sangat bangga dan bersyukur memiliki pemimpin seperti beliau. "Tangan dingin" Bu Risma telah berhasil "menyulap" Surabaya sebagai Kota Metropolitan yang bersahabat bagi masyarakatnya.
Sederet penghargaan mampu didapat oleh Kota Surabaya pada masa kepemimpinan Bu Risma, diantaranya Adipura Kencana, Nirwasita Tantra, Kinerja Pengurangan Sampah, Online Popular City Guangzhou International Award, hingga Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018, dan lain-lain.
Sehingga tidak mengherankan kalau ada banyak masyarakat dari daerah lain yang berharap untuk dipimpin beliau. Mereka ingin merasakan "sentuhan emas" Bu Risma dan bisa merasakan kehidupan aman dan nyaman sebagai warga negara.
Pada masa menjelang pembentukan Kabinet Kerja Jilid II Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, Bu Risma merupakan salah seorang yang digadang-gadang akan terpilih menjadi salah seorang menteri di pemerintah.
Melihat track record dan kinerja Bu Risma selama ini, hampir semua orang sepakat bahwa beliau memang layak untuk mengemban jabatan tersebut. Besar harapan kita bahwa Bu Risma akan mampu memberikan suntikan energi baru kepada pemerintah dalam upaya menyejahterakan hidup masyarakat Indonesia.
Terlepas dari posisi menteri apa yang tepat untuk beliau, Bu Risma memiliki rekam jejak mumpuni semasa menduduki jabatan sebagai Walikota Surabaya. Hal inilah yang dipercaya bahwa Bu Risma tidak akan mengecewakan apabila nanti benar-benar terpilih menjadi seorang menteri pada Kabinet Kerja Jilid II.
Ingin Fokus Menunaikan Amanah di Surabaya
Seperti apa respon Bu Risma tatkala dikait-kaitkan dengan kemungkinan menjadi seorang menteri? Dengan tegas beliau menolak kemungkinan itu. Jikalau memang nanti Pak Jokowi benar-benar menawari beliau posisi menteri, maka Bu Risma sudah menyiapkan jawaban untuk itu. "Ogah". Bu Risma ingin menuntaskan amanah yang diembannya sebagai Walikota Surabaya periode 2016 -- 2021.
Beliau ingin menyelesaikan tanggung jawabnya hingga akhir masa jabatan yang dipercayakan rakyat Surabaya kepadanya.
Hal ini patut kita apresiasi agar setiap pemimpin di daerah-daerah lain juga memiliki sikap dan kecenderungan serupa. Apabila Bu Risma yang disebut-sebut sebagai Walikota terbaik di Indonesia saja berani mengatakan "tidak" pada tawaran posisi menteri karena berpotensi "melanggar" komitmennya sebagai Walikota Surabaya, maka para pemimpin-peminpin didaerah lain kemungkinan besar akan mengikuti langkah itu.
Kecenderungan pemimpin daerah yang berhenti di tengah jalan masa jabatannya hanya karena "mengejar" posisi yang lebih tinggi bukanlah sebuah budaya yang cukup baik untuk dilestarikan.