Ramadhan adalah bulan nan suci yang kehadirannya begitu dirindu dan dinanti-nantikan oleh umat muslim. Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang menyimpan banyak sekali kesempatan untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas ibadah.
Ibadah puasa, sholat tarawih, tadarus Al-Qur'an, membayar zakat fitrah, dan lain-lainnya merupakan sebagian kecil dari ibadah yang menjadi "ciri khas" bulan suci ini selain tentunya amalan ibadah wajib seperti sholat lima waktu ataupun sholat-sholat sunnah tahajjud, dhuha, maupun hajat.
Setiap waktu didalam bulan ramdhan adalah ksesempatan yang tidak akan terulang, sehingga memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang ada merupakan keharusan apabila kita tidak ingin kehilangan momen "langka" tersebut. Satu hal yang paling dinanti-nantikan didalam bulan suci Ramadhan adalah terkait suatu malam yang didalamnya tersembunyi keutamaan luar biasa.
Malam lailatul qadr, malam yang mana ketika seorang muslim menunaikan ibadah kepada Allah SWT maka ia akan diganjar layaknya seseorang yang beribadah selama 1000 bulan. Waktu istimewa ini sengaja tidak diberitahukan kapan terjadinya. Ia tersembunyi diantara malam-malam lain didalam bulan Ramadhan.
Cara terbaik untuk mendapatkannya adalah dengan istiqamah dan konsisten menjalani hari demi hari dan malam demi malam di bulan Ramadhan dengan terus beribadah dan beribadah.
Disebut sebagai malam 1000 bulan karena kehadirannya hanya di malam hari. Sedangkan malam itu terbagi atas beberapa bagian waktu, dimana waktu yang paling utama adalah di sepertiga malam terakhir. Dikatakan bahwa pada waktu tersebut Sang Pemilik Jagad Raya ini turun ke dunia dan "menyapa" hamba-Nya yang berkenan mengorbankan waktu lelapnya untuk berkhalwat atau menyendiri bersama Tuhannya.
Bertemu lailatul qadr pada sepertiga malam terakhir merupakan anugerah tak terkira yang diperoleh seorang hamba. Mungkin kita tidak menyadari atau bahkan tidak mengetahui pada bulan suci Ramadhan ini Allah SWT memberikan kita "kesempatan" lebih untuk bersua dengan-Nya dibandingkan bulan-bulan yang lain.
Di Bulan suci ini kita menunaikan ibadah puasa seharian penuh, yang mana sebelum memulainya terlebih dahulu kita diberikan waktu untuk bersantap sahur. Waktu terbaik menyantap hidangan sahur adalah menjelang akhir waktu, dengan kata lain hal itu terjadi di sepertiga malam terakhir.
Secara tidak langsung, Allah SWT "meminta' kita untuk menemui-Nya. Kita yang biasanya tertidur lelap bisa bangun di sepertiga malam untuk bersantap sahur. Sebelum atau sesudah bersantap sahur kita memiliki waktu barang sejenak untuk melaksanakan ibadah lain seperti menunaikan sholat tahajjud, membaca Al-Qur'an, atau sejenisnya.
Sesuatu yang barangkali sulit untuk kita lakukan pada waktu-waktu lain diluar bulan Ramadhan. Waktu sepetiga malam terakhir kita seakan hidup selama kehadiran bulan nan suci ini.