Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Mendesain Kemajuan Pertanian Indonesia untuk Indonesia Negara Maju

Diperbarui: 10 Mei 2019   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanian Indonesia adalah harapan kesejahteraan rakyat serta kemajuan bangsa (Sumber gambar : https://indonesiabangsaku.com)

Pertanian di Indonesia sejauh ini masih dianggap sebagai sektor yang kurang menjanjikan, profesi masyarakat kelas bawah, dianggap sebagai bidang yang ketinggalan zaman, dan identik dengan kemiskinan. 

Padahal jika dilihat lebih dalam ternyata sektor ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi bangsa sekaligus memiliki peran strategis terhadap pembangunan citra Indonesia di mata dunia.

Sektor pertanian yang tidak terkendali mengakibatkan perekonomian terganggu. Inflasi bahan pangan merupakan ancaman nyata yang bisa menggerus daya beli masyarakat, mengganggu tingkat kesejahteraan, serta mempengaruhi angka kemiskinan. 

Oleh karena itu, selama beberapa tahun terakhir ini pemerintah atau dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan kebijakan pembangunan pertanian. Hasilnya mulai terlihat dari adanya peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian sebesar 47% dari tahun 2013 hingga 2017 [1]. 

Laju inflasi rata-rata bahan makanan juga mengalami penurunan sebesar 2,87% dari rentang periode 2009 -- 2013 sampai rentang periode 2014 - 2018 [2].  Kita patut memberikan apresiasi kepada pemerintah karena berhasil menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dari 26,58 juta jiwa pada tahun 2017 menjadi sekitar 25,95 juta jiwa pada Maret 2018 [3].

Kemiskinan adalah potret sebagian masyarakat kita yang harus ditanggulangi (Sumber gambar : https://beritagar.id)

Jumlah penduduk miskin di Indonesia memang bisa dikatakan berkurang dari tahun ke tahun. Namun masih belum semua masyarakat kita hidup sejahtera. Seseorang disebut miskin apabila berpenghasilan Rp 401.220 atau kurang per bulan [4]. 

Dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar per 03 Mei 2019 sebesar Rp 14.252 per US$ [5], maka seseorang disebut miskin apabila penghasilannya paling besar hanya US$ 28,15 per bulan atau US$ 337,82 per tahun. 

Jika kita mendambakan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2036 mendatang sebagaimana yang dicanangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), maka pendapatan per kapita nasional haruslah sama dengan atau lebih dari US$ 12.056 atau sekitar Rp 171,8 juta per tahunnya [6]. 

Sedangkan hingga tahun 2018 pendapatan per kapita Indonesia baru mencapai US$ 3.927 atau sekitar Rp 56 juta per tahunnya. Dalam hal inilah sektor pertanian mengemban peran strategis terhadap pembangunan citra Indonesia sebagai negara maju.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline