Saga film Avengers telah mencapai puncaknya pada film Avengers : End Game yang saat ini tengah ramai diputar di bioskop-bioskop seluruh dunia. Animo masyarakat terhadap film ini begitu tinggi hingga disebutkan bahwa tiket pre sale yang terjual di hari pertamanya sudah melampaui pendahulunya, Avengers : Infinity War.
Kisah yang begitu apik dikemas dengan adegan laga, drama, komedi, dan sebagainya terbagi secara proporsional sehingga sangat memanjakan penikmat film. Entah bisa disebut kebetulan atau tidak kalau Avengers : End Game dan pemilihan umum Indonesia sama-sama diselenggarakan pada bulan April 2019. Dua "even" besar ini hanya terpaut jarak satu minggu, 17 dan 24 April 2019.
Sebagai film yang paling dinantikan tahun 2019 ini, Avengers : End Game memang menyajikan cerita yang sangat mengasyikkan. Durasi yang mencapai tiga jam seperti tidak terasa kerena penonton seakan emosinya ikut larut dalam adegan demi adegan. Bisa dikatakan setiap momen yang hadir pada film ini sangat menarik untuk disaksikan.
Namun penulis menggarisbawahi satu adegan di akhir film ketika salah seorang anggota avengers menyampaikan kalimat penutup. Sebuah kalimat penuh makna yang mungkin bisa dijadikan nasihat bagi bangsa ini yang baru saja menyelesaikan kontestasi pemilu. ".. Tidak semua hal di dunia ini berakhir bahagia." Everything is not always happy ending.
Setiap peristiwa tidak selalu memberikan akhir yang bahagia atau setidaknya berakhir sesuai harapan kita. Kontestasi pilpres akan memunculkan satu pemenang saja. Kontestasi pilpres juga mungkin hanya akan berakhir bahagia bagi salah satu pihak, namun sebaliknya bagi pihak yang lain. Apa yang kita mau belum tentu sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Semua penggemar superhero avengers pasti tidak mengharapkan pahlawan favoritnya "gugur". Sebagai penggemar pasti kita berharap bahwa superhero kita berhasil dengan gagah menaklukkan musuh-musuhnya sembari mereka berhasil tetap bertahan hidup. Inilah happy ending yang senantiasa dinanti-nantikan. Namun Avengers : End Game memberikan sesuatu yang bertolak belakang dengan itu.
Kita harus bersiap menerima segala kemungkinan dan melihat sisi positif dari sebuah akhir yang tidak sesuai harapan. Bagi sebagian orang mungkin terasa tidak menyenangkan merasakan akhir yang seperti itu. Akan tetapi ketidaksenangan yang kita rasakan barangkali justru memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi komunitas yang lebih luas.
Sebenarnya disitulah letak perjuangan yang sesungguhnya, dimana kita bersedia menerima segala bentuk risiko kedukaan dan kesedihan dengan imbalan kebermanfaatan yang jauh lebih luas jangkauannya.
Bapak Joko Widowo dan Bapak Prabowo Subianto sudah melalui kontestasi pemilu. Perjuangan mereka berikut jajarannya akan memberikan akhir yang bahagia di salah satu pihak dan pupus harapan di pihak yang lain. Menciptakan akhir bahagia untuk pribadi atau komunitas kita yang terbatas tidak selalu berarti sebuah kemenangan.
Akan tetapi mereka yang menciptakan akhir bahagia untuk seluruh rakyat Indonesialah pemenang yang sesungguhnya. Bagaimanapun juga pilpres sudah berakhir, dan masing-masing kubu harus bersiap menerima kenyataan tentang akhir yang tidak happy ending.