Selesainya masa hukuman Bapak Basuki Tjahaya Purnama (BTP) pada 24 Januari 2019 kemarin disambut dengan beragam opini publik. Ada yang menebak -nebak langkah apa yang nantinya akan diambil oleh eks gubernur DKI Jakarta selanjutnya, ada yang memperbincangkan perihal kehidupan barunya yang dikabarkan hendak melangsungkan pernikahan, dan masih banyak lagi yang lain.
Seperti kita semua tahu, BTP atauh Ahok ini semasa masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta telah membuat heboh negeri ini akibat "keseleo" lidah yang dilakukannya. Kemunculan aksi 411 atau 212 adalah efek yang dihasilkan dari kesalahan beliau dimasa lalu.
Bisa dibilang, beliau memiliki andil dalam lahirnya salah satu aksi damai terbesar di negeri ini. Hingga akhirnya hal itu pula yang membuat beliau untuk sementara harus tinggal di balik jerugi besi.
Namun, masa-masa itu kini telah berlalu. Kesalahan beliau dimasa lalu telah diberikan pertanggungjawaban. Dan kini, beliau telah mendapatkan kebebasannya kembali. Lembaran baru bagi BTP dan juga semua pihak yang dulu merasa tersakiti dengan statement beliau harus dibuka.
Lupakan yang dulu pernah terjadi, dan kini saatnya kita semua memulai langkah baru kita. Terlepas langkah apapun nanti yang akan dipilih, atau arah manapun yang akan dituju oleh BTP kita semua berharap bahwa beliau akan kembali memberikan kontribusi terbaiknya untuk bangsa dan negara ini.
Mungkin ada sedikit noda dalam rekam jejak beliau dimasa lalu, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada hal-hal hebat yang juga beliau miliki. Keberanian dan ketegasan beliau merupakan sisi positif yang patut untuk diacungi jempol.
Pernyataan beliau yang lebih ingin dipanggil dengan sebutan BTP dan bukannya Ahok, adalah salah satu pertanda bahwa ia ingin memulai lembaran baru di kehidupannya. BTP ingin melepaskan masa lalunya dan memilih untuk fokus mengkreasi sesuatu yang baru. Let it go, barangkali itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan isi hati beliau.
Akan banyak perkataan sinis yang dari beberapa orang kepada beliau, akan ada sikap skeptis sebagian orang kepada beliau, tapi hal itu seharusnya tidak menjadi penghalang untuk tetap menjadi dirinya yang baru.
Bagaimanapun juga, mungkin masih ada yang merasa tersakiti dengan apa yang telah beliau lakukan di masa lalu, tpai kita sudah melihat bahwa beliau sudah menerima ganjarannya dan beliaupun juga sudah mengucapkan permohonan maafnya.
Lepaskan masa lalu kita yang meninggalkan rasa sakit. Mari kita ambil hikmah dibalik kejadian-kejadian yang dulu pernah terjadi. Bukan hanya BTP yang harus memulai langkah barunya, kita semua pun juga harus melakukan hal serupa. Kita harus memandang dengan optimis masa depan kita.
Salam hangat,
Agil S Habib