Jumlah penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu, bermunculannya beragam bidang keahlian, dan menjamurnya bermacam-macam profesi membuat seakan-akan diri kita ini hanyalah bagian kecil dunia ini yang tidak terlalu memiliki nilai spesial.
Kita dianggap sebagai sosok yang dengan begitu mudahnya diganti peranannya oleh orang lain. Keberadaan kita bukanlah sesuatu yang abadi tanpa adanya orang lain yang siap untuk menggantikan kita kapanpun ada kesempatan.
Kita tidak terlalu istimewa dan bukan sosok spesial yang unik sehingga mudah dicari pemain penggantinya. Setidaknya hal ini terkait posisi kita dalam suatu profesi, kedudukan di masyarakat, jabatan di sebuah organisasi, atau pemegang mandat di suatu institusi.
Pada era modern seperti sekarang ini, ketika setiap orang saling berkompetisi satu sama lain, memiliki keunggulan dibanding yang lain adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
Layaknya sebuah persaingan, masing-masing pihak akan berupaya mengungguli yang lain. Pertanyaannya sekarang adalah, hal apakah yang membuat kita pantas dianggap lebih baik daripada yang lainnya? Value apa yang menjadikan kita pantas disebut lebih unggul dari yang lain?
Dalam buku Linchpin, Seth Godin menyebutkan bahwa pada era penuh persaingan seperti sekarang ini satu-satunya cara untuk menjaga eksistensi diri adalah dengan menjadi luar biasa. Menjadi unik. Menjadi spesial.
Dengan kata lain, sangat penting bagi kita untuk mem-branding diri kita dengan suatu keahlian khusus. Sebuah spesialisasi adalah satu hal yang akan membuat kita memiliki keunggulan dan nilai pembeda dibandingkan para kompetitor.
Untuk membuat suatu spesialisasi, tahapan awal untuk memulainya adalah dengan mengenali minat kita. Ketertarikan kita pada suatu bidang tertentu bisa jadi memberikan nilai tambah terhadap bidang yang tengah kita tekuni saat ini. Sebagai contoh adalah mendiang Steve Jobs. Sang pendiri Apple, penggagas iPod, pencetus iPhone, dan pioner iPad.
Steve Jobs memulai bisnis pada perusahaan Apple Computer miliknya itu dengan menggabungkan keahlian teknis dari rekannya, Steve Wozniak, dengan passion seni yang dimilikinya.
Produk Apple dikemas dengan unik dan memiliki kekhasan tersendiri. Teknologi yang artistik, yang memadukan teknologi dengan keindahan sebuah seni.
Poin penting inilah yang pada akhirnya membuat Apple mengungguli banyak kompetitornya. Seharusnya hal ini kita sadari dan hendaknya bisa kita adopsi bagi eksistensi diri kita sendiri. Kenali minat diri kita, gali lebih dalam, dan berdayakan untuk sesuatu yang kita inginkan.