Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Mengapa Harus Menjadi Karyawan Super?

Diperbarui: 28 Februari 2016   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa sih kita harus meneladani kemuliaan akhlaq baginda rasul serta menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam bidang keprofesian kita sebagai seorang karyawan? Jawabannya sederhana, yaitu untuk melejitkan potensi setiap individu guna meraih tingkatan puncak sebagai seorang karyawan yang memiliki value lebih. Value yang tidak hanya sekedar dari sudut pandang manusia lain, akan tetapi juga dihadapan Sang Pencipta.

[caption caption="Employee"][/caption]Keberadaan profesi karyawan sebagai profesi dengan jumlah pelaku terbesar didalamnya tidak bisa dipungkiri menyimpan banyak sekali potensi, baik itu potensi untuk membudidayakan nilai-nilai kebaikan ataupun sebaliknya. Potensi besar ini amatlah sayang jika disia-siakan begitu saja tanpa diberdayakan untuk menjadi individu-individu hebat yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Melihat dari sisi kepentingan setiap individu ataupun kelompok yang memiliki hubungan erat dengan profesi karyawan ini, adalah sebuah harapan bahwa profesi ini bisa memberikan sumbangsih besar kepada para karyawan itu sendiri dan juga kepada pihak-pihak yang terkait dengannya seperti perusahaan atau instansi atau orang-orang yang mempekerjakan mereka.

Setiap karyawan mendambakan memiliki penghasilan yang baik dari pekerjaannya, dan mereka yang mempekerjakan karyawan tersebut juga berharap agar orang-orang yang mereka pekerjakan bisa memberikan manfaat yang besar pula untuk mereka. Singkat kata, ada hubungan saling membutuhkan dan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara para pekerja dengan mereka yang memberikan pekerjaan. Hubungan kerjasama ini akan melahirkan banyak manfaat lain jika diantara kedua belah pihak menghargai peranannya masing-masing, dan dalam hal ini sudah menjadi sebuah keniscayaan jikalau prestasi seorang karyawanbaik maka akan mendapatkan apresiasi dari pihak-pihak yang mempekerjakannya.

Akan tetapi, sebelum mengharapkan adanya penghargaan atas kinerjanya, terlebih dahulu seorang karyawan harus menunjukkan bahwa diri mereka layak untuk mendapatkan pengakuan sekaligus respect dari orang-orang yang memberdayakan jasa mereka. Dalam hal ini, seorang karyawan harus bisa menunjukkan potensi besar dalam dirinya sehingga setiap pekerjaan yang diberikan kepadanya mampu ditunaikan dengan sebaik-baiknya.

Inilah keuntungan besar yang bisa diperoleh seorang karyawan super. Mereka bisa mengeluarkan potensi maksimalnya sebagai karyawan dan menunjukkan tingkat kinerja yang baik dalam setiap pekerjaan yang mereka jalani. Dengan demikian apresiasi akan mereka dapatkan dari para pihak yang merasa diuntungkan berkat kontribusi mereka. Namun apabila para karyawan super tersebut tidak mendapatkan apresiasi sebagaimana seharusnya, pasti akan ada pihak lain yang bersedia untuk memberikan apresiasi lebih.

Jikalau memang terjadi "seburuk-buruk" kondisi dimana kinerja yang sangat baik tidak mendapatkan apresiasi seperti seharusnya, yakinlah bahwa Allah SWT memuliakan Anda dan memerikan penghargaan yang jauh lebih tinggi nilainya daripada apapun. Sehingga samasekali tidak ada ruginya ketika seorang pribadi sudah menjadi karyawan super dalam setiap bidang profesi yang mereka jalani. Anda akan menjadi sosok yang memiliki keberuntungan lebih dari siapapun.

Jangan pernah merasa bahwa diri Anda akan dijauhi dan dibenci orang saat didalam diri Anda tertancap kuat kepribadian mulia Sang Rasul dalam wujud sifat jujur, amanah, menyampaikan, dan cerdas. Anda akan memiliki nilai lebih sebagai seorang individu dalam pandangan Dzat Yang Mahamulia, Allah SWT. InsyaAllah.

Potensi yang tersimpan di dalam diri kita sangatlah besar. Ketika kita melengkapinya dengan empat sifat mulia tadi maka potensi tersebut akan terbangkitkan dengan sendirinya. Bagi sebagian orang yang mungkin belum terbiasa dalam mengimplementasikan kepribadian mulia ini mungkin memerlukan waktu guna menyelaraskan dengan kehidupannya. Akan tetapi, seiring waktu ketika kepribadian mulia itu semakin melekat dalam perilaku sehari-hari maka semuanya akan menjadi terasa lebih indah daripada sebelumnya.

Ditulis oleh : Agil Septiyan Habib

Sumber gambar : http://d.fastcompany.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline