Lihat ke Halaman Asli

Agil Fitrah

Mahasiswa

Perkembangan Individu menurut Erik Erikson

Diperbarui: 8 November 2024   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori perkembangan psikososial Erik Erikson mengemukakan bahwa perkembangan individu berlangsung sepanjang hidup melalui delapan tahap yang masing-masing melibatkan konflik atau tantangan utama yang harus diselesaikan. Setiap tahap berfokus pada perkembangan psikososial yang berhubungan dengan hubungan dengan orang lain dan masyarakat. Berikut adalah delapan tahap perkembangan menurut Erikson:

Tahap 1: Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi mengembangkan rasa kepercayaan terhadap dunia dan orang di sekitarnya berdasarkan pengasuhan yang konsisten dan penuh perhatian. Jika kebutuhan dasar tidak dipenuhi, bayi dapat mengalami ketidakpercayaan.

Tahap 2: Otonomi vs. Rasa Malu dan Keraguan (1-3 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan rasa otonomi dan kebebasan dalam melakukan hal-hal secara mandiri, seperti belajar berjalan atau berbicara. Kegagalan atau pengendalian berlebihan dari orang tua dapat menyebabkan rasa malu dan keraguan diri.

Tahap 3: Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun)

Anak mulai mengembangkan rasa inisiatif dengan mencoba berbagai aktivitas baru. Ketika anak didorong untuk mengambil inisiatif dan eksplorasi, mereka merasa percaya diri. Sebaliknya, jika inisiatif mereka ditekan atau dipermalukan, mereka mungkin merasa bersalah.

Tahap 4: Kerja Keras vs. Inferioritas (6-12 tahun)

Anak-anak mulai berfokus pada pengembangan keterampilan dan prestasi akademis atau sosial. Keberhasilan dalam hal ini mengarah pada rasa percaya diri dan kompetensi, sementara kegagalan dapat menimbulkan rasa inferioritas.

Tahap 5: Identitas vs. Kebingungan Peran (12-18 tahun)

Remaja mencari dan mengembangkan identitas pribadi mereka, baik dalam hal tujuan hidup, nilai-nilai, dan hubungan sosial. Krisis identitas yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan kebingungan mengenai peran dalam kehidupan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline