Lihat ke Halaman Asli

Agil Cyraiz

Warga sipil

Memaknai Budi Utomo sebagai Organisasi Perlawanan Bangsa Indonesia

Diperbarui: 4 Januari 2022   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budi Utomo atau dalam ejaan van Ophuijsen: Boedi Oetomo adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh Soetomo dan para mahasiswa School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini digagas oleh Wahidin Sudirohusodo.

Organisasi budi utomo sangat penting bagi embrio bangsa indonesia yang saat itu masih di jajah oleh belanda, melalui budi utomo bangsa indonesia pertama kali menyebut bahwa diri mereka adalah indonesia. Oleh sebab itu penyebutan indonesia pertama kali dilakukan secara formal oleh budi utomo ini

Mengapa budi utomo bisa didirikan? Budi utomo berawal dari sekelompok dokter yang mempunyai rasa nasionalis tinggi terhadap bangsa indonesia. Dengan peran mereka sebagai dokter, maka mereka dengan mudah menemukan segala ketidak adilan dan penindasan terhadap bangsa indonesia oleh para penjajah. Berangkat dari rasa itu lah, mereka mendirikan sebuah organisasi yang memiliki peran besar dan menjadi tongak awal perlawanan bangsa indonesia melalui non militer.

Hari lahirnya Budi Utomo juga diperingati dengan hari kebangkitan nasional, sebab budi utomo di tahun 1908 berhasil menyatukan para cendikiawan dan orang terdidik di indonesia untuk menuntut keadilan terhadap bangsanya. Perlawanan yang tadinya sporadis dan terjadi secara temporer menjadi terpusat dan menjadi titik balik dari perlawan bangsa indoneisa yang telah dijajah selama 350 tahun.

Maka penulis berharap, oranisasi seperti budi utomo harus terus dimaknai sebagai pemersatu bangsa dan juga menjadi contoh bahwa ilmu pengetahuan itu sangat lenting bagi suatu bangsa. Dan secara otomatis akan meningkatkan derajat seseorang atau bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline