Lihat ke Halaman Asli

Agil Alfatah

Freelance Photographer

Omah Tua Coffee & Library: Memelihara Sejarah dalam Setangkup Kopi dan Buku di Surabaya

Diperbarui: 19 Januari 2024   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Surabaya, Jawa Timur - Sebuah warisan sejarah yang telah menghiasi Jalan Maspati V No.31, Bubutan, Surabaya sejak tahun 1907, kini bertransformasi menjadi "Omah Tua Coffee & Library" - sebuah kedai kopi dan perpustakaan yang memadukan aroma klasik dengan kehangatan otentik.

Bangunan yang menjulang ini, yang konon dahulu menjadi tempat tinggal M. Sumargono, menyimpan cerita masa lalu yang penuh dengan makna. Pada masa penjajahan, tempat ini bahkan pernah menjadi markas tentara untuk mengatur strategi perang. Saat ini, keturunannya yakni Rifky dan Bintang memutuskan untuk memberikan nafas baru pada bangunan bersejarah tersebut dengan mengalihfungsikannya menjadi kedai kopi dan perpustakaan yang memikat hati.

Melangkah masuk ke Omah Tua, pengunjung disambut oleh nuansa klasik yang memikat, dihiasi dengan perabotan antik berbahan kayu jati, kamera, radio, dan TV keluaran lama. Lukisan-lukisan bersejarah tergantung anggun di dinding, menciptakan suasana yang membawa kita pada perjalanan melintasi waktu.

Tidak hanya sebagai tempat untuk menikmati secangkir kopi yang nikmat, Omah Tua juga menawarkan pengalaman membaca yang istimewa. Perpustakaan kecil di sudut ruangan menyajikan koleksi buku dan majalah yang mencakup berbagai genre, memenuhi dahaga pengetahuan para pengunjung.

Menu yang ditawarkan di Omah Tua Coffee & Library juga tak kalah menggoda. Dari es kopi susu yang segar hingga salted caramel latte yang memanjakan lidah, mereka juga menyediakan pilihan teh, milkshake, potato wedges, hingga nasi goreng. Setiap hidangan dan minuman diciptakan dengan cinta dan citarasa yang unik, menambahkan kesan istimewa pada pengalaman bersantap.

Omah Tua Coffee & Library buka untuk umum setiap hari, kecuali Jumat, mulai pukul 16.00 hingga pukul 22.00. Tempat ini tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah, tetapi juga menjadi titik temu antara kesenangan berkopi, sajian lezat, dan dunia literasi yang tak pernah mati. Sebuah persembahan warisan yang tetap hidup, mengundang siapa pun untuk merasakan pesonanya yang tak terlupakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline