Pahami Pemikiran Among Ki Hadjar Dewantara
Ing ngarso sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. maksudnya kurang lebih, di depan memberi teladan, di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa, dari belakang memberikan dorongan dan arahan. itu konsep seseorang yang dianggap pahlawan nasional di bidang Pendidikan Ki Hadjar Dewantara atau Suwardi Suryaningrat.
Konsep pemikirannya tentang pendidikan diwujudkannya dalam Taman Siswa. Dia menyebut dengan TAMAN, bukan sekolah. Istilah yang lebih bisa dimaknai tempat anak belajar dengan bahagia. Bukan sekolah dimana siswa tertekaan dengan aturan seragam dan materi sekolah yang belum tentu bermanfaat bagi hidupnya.
Taman siswa yang diajarkan ki hadjar menanamkan raca cinta kasih pada sesama tanpa harus memaksakan warna. Menggajarkan kebanggaan pada Bangsa tanpa memaksakan pakaian sergam. Mengajarkan budhi tanpa memaksakan biaya ajar.
Disini peran seorang guru dalam sistem among. Pembinaan yang diiberikan akan total dan membekas. Seorang pendidik yang sukses akan juga dikenang saat anak didiknya meraih puncak tertinggi.
Besarnya nama Sukarno, Muso, Kartosuwiryo, Alimin tidak bisa dilepaskan dari mentoring seorang H.O.S. Cokroaminoto. Demikian juga pmikiran seorang Plato tidak bisa dipisahkan dari didikan Seorang Socrates yang akhirnya juga diturunkan ke Aristoteles. Atau kebesaran Sunan kalijaga akan selalu menyertakan cerita dari didikan Sunan Bonang.
Sistem nyantrik ini bukan hal mudah. Transfer ilmu diberikan seluruhnya dan butuh waktu yang lama. Selain itu perlu waktu yang panjang untuk pembuktiannya.
Tapi itulah tantangan yang harus dihadapi untuk membuat generasi yang menkalankan konsep ajar taman siswa dengan sistem among. Sebenarnya bukan hal mustahil jika para orang yang mengaku pakar pendidikan dan pemangkukebijakan mau berfikir dan berkorban.
Salam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H