Lihat ke Halaman Asli

Agil Wahyu Azizah

Mahasiswa D-IV Jurusan Teknik Sipil

Adakah Fungsi Lain dari Semen Selain Bahan Perekat?

Diperbarui: 15 November 2022   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Semen adalah zat yang digunakan untuk bahan perekat pada batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Istilah kata semen berasal dari bahasa latin yaitu caementum yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". 

Pada umumnya, bahan dasar semen ada 3 macam yaitu clinker / terak semen (70% hingga 95%, merupakan hasil olahan pembakaran batu kapur, pasir silika, pasir besi dan tanah liat), gypsum (sekitar 5%, sebagai zat pelambat pengerasan) dan material ketiga seperti batu kapur, pozzolan, abu terbang (fly ash), dan lain-lain. proses pembuatan semen dibagi menjadi 2 yaitu proses basah dan proses kering. 

Proses basah sendiri dibuat dengan cara Bahan mentah tanah liat dibuat bubur cair didalam bejana agar kotoran seperti akar tumbuhan, batu kerikil, pasir dapat dipisahkan dan dipindahkan kebejana. Sedangkan proses kering nahan mentah dibuat tepung terlebih dahulu kemudian baru mengikuti proses selanjutnya. 

Selain menjadi bahan perekat, semen juga bisa digunakan untuk campuran dalam bahan bangunan, salah satunya yaitu pada pembuatan batako semen yang divariasi dari batako beton. Batako semen terbuat dari campuran semen dan pasir. 

Proses pembuatan daru batako semen yaitu bahan utama dicampur. Setelah bahan tersebut terampur proses selanjutnya yaitu ditambahkan air dan diaduk. Kemudian siap dicetak. Untuk mengetahui apakah campuran sudah bisa dicetak atau belum yaitu dapat dicek ketika adukan sudah dapat dikepal. Jika sudah dicek, adukan dicetak dan dikeringkan. Proses pengeringan dijemur di bawah cahaya matahari, apabila hujan bisa ditutup menggunakan plastik. 

Batako semen yang besar biasanya memiliki ukuran 391920 cm dengan toleransi untuk panjang dan lebarnya +3 mm dan -5 mm, sedangkan tebalnya memiliki toleransi 3 mm. Dalam pemasangan batako harus diperhatikan dengan baik mengenai kualitasnya. Agar bangunan dapat berdiri kokoh. Hal tersebut bisa dicek langsung seperti dari bentuknya diusahakan presisi. 

Kemudian batako yang memiliki kualitas bagus biasanya akan memiliki tekstur permukaan yang lembut karena berpengaruh dalam porositasnya semakin kecil dan tidak mudah keropos. Dari berat juga dapat menentukan kualitas. Apabila berat dari batako lebih berat maka kepadatan campuran material nya semakin bagus. 

Kelebihan dari batako semen sendiri yaitu dapat menghemat biaya dalam pembangunan karena bentuk dari batako yang rata dan halus sehingga tembok tidak perlu diplester. 

Lalu material batako semen lebih cenderung kedap air, sehingga ketika di jadikan dinding tidak berpotensi ada rembasan air atau bocor. Adapun kekurangnnya terdapat pada rongga yang ada di dalam batako, hal tersebut dapat mempengaruhi pada saat pemasangan yang harus berhati-hati agar tidak mudah pecah. 

Setiap bahan bangunan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti apa yang akan kita gunakan semua tergantung diri sendiri. Jika pada saat pelaksanaan dapat dilakukan sesuai prosedur debnan baik, pasti dapat mengurangi minimnya kerusakaan dan dapat menutupi kekurangan dari bahan bangunan yang dipilih. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline