Ribut kontra pabrik semen membuat masyarakat ingin tahu lebih banyak kenapa pabrik semen ditolak. Begitu pula dengan keingintahuanku yang tiap hari ingin memahami para ibu-ibu yang selalu standby di lokasi jalan masuk tapak pabrik semen.
Sudah banyak dijelaskan oleh Jmppk dan yang terakhir oleh Mbah Rono tentang manfaat CAT Watuputih bagi kehidupan warga Rembang dan Blora khususnya, manakala CAT Watuputih ini digempur, dihabisi maka cadangan air pun akan menyusut. Sudah terbukti di wilayah mata air Sumber Semen, Rembang bahwa debit air menurun drastis dari 635-758 liter/detik di tahun 1998, sekarang menjadi 400an liter/detik. Padahal penambangan yang dilakukan masih skala kecil, apalagi penambangan skala Semen Indonesia yang menargetkan 3jt ton produksi semen/tahun.
Yang menarik dari apa yang dilakukan ibu2 adalah mereka ingin menjaga lingkungan dari keterbatasan air dan debu. Saya menjadi lebih tertarik kenapa debu dipermasalahkan, bukankah mereka tiap hari menghirup debu tatkala pergi ke sawah berpapasan dengan mobil2 yang melintas dijalan tak beraspal? Bukankah debu2 itu nantinya tersaring oleh rambut hidung dan menjadi upil di pagi harinya? Lantas ketika mandi kita membersihkannya dan siangnya terkena debu lagi.
Iseng2 saya browsing di google, ada apa dengan debu pabrik semen. Mula pertama saya tidak begitu percaya dan menyetujui ulasan seorang India di pdfnya, lantas saya browsing lagi pada sumber yang berbeda dari negara Jordania. Saya memilih sumber ini karena dalam harian Kompas sudah disebutkan bahwa pabrik semen termasuk penyumbang polutan terbesar, dan China sudah mencari wilayah ekspansi lain termasuk ke Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan dan kicauan twitter @semenku, akun resminya PT Semen Indonesia selalu menyebut bahwa pabrik semen ini ramah lingkungan, menyelamatkan air dan mensuplai air untuk pertanian di wilayah pabrik semen. Pada beberapa kesempatan pihak semen tidak pernah menyinggung tentang polutan udara, bahkan mereka mengklaim dibeberapa surat kabar terkemuka bahwa pabrik semen adalah ramah lingkungan, namun andapun akan terkejut bilamana mengetahui yang sebenarnya.
Dalam proses pengambilan material di lokasi misalnya nanti jadi di daerah Rembang, maka lokasi tersebut akan dibuldoser, bahkan bisa menggunakan cara meledakkan gunung gamping. Bahan2 yang diangkut akan menimbulkan debu, begitu denganproses produksi hingga paska produksi.
Selama proses produksi, Industri semen merupakan salah satu industri yang paling terlibat dalam polusi udara. Debit udara dari pabrik semen terdiri dari Partikulat, Sulfur dioksida dan nitrogen oksida menghasilkan awan yang keluar terus menerus yang akhirnya menempel, menetap di vegetasi, tanah dan mempengaruhi biotik di sekitar selamanya, akibatnya seluruh ekosistem di sekitar pabrik semen mengalami stres yang luar biasa. Berbagai jenis polutan yang dilepaskan pabrik dalam jangka pendek maupun panjang selama proses pembuatan semen, melibatkan pelepasan polutan yang besar.
Debu semen dalam jumlah yang cukup bisa merusak jaringan daun tumbuhan. Efek lain debu semen pada tanaman dapat mengurangi pertumbuhan, mengurangi klorofil, menyumbat stomata daun, mengganggu metabolisme sel, mengganggu penyerapan cahaya dan difusi gas, menurunkan pembentukan saripati, mengurangi vertilitas tanaman, mempercepat gugurnya daun tanaman dan menghambat pertumbuhan, juga mengarah pada pernapasan dan hematologi penyakit, kanker, cacat mata dan masalah genetic.
Selain polutan gas dan partikulat ada juga kadar logam berat beracun di lingkungan pabrik semen seperti kobalt, kromium, nikel, merkuri yang sangat potensial mengandung bahaya untuk semua organisme hidup. Peningkatan konsentrasi polutan di atas menyebabkan penurunan progresif dalam kemampuan fotosintesis daun, terutama penurunan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Polutan logam berat yang stabil di lingkungan akan sangat beracun bagi organisme biologis. Di antara logam berat, Mercury, timbal, nikel, kromium adalah logam berat yang paling berbahaya yang dikeluarkan oleh pabrik semen dan menyebabkan berbagai perubahan biokimia.
Bila pabrik semen jadi berdiri, maka akan menambah kerusakan lingkungan dan pada gilirannya menurunkan status kesehatan manusia di seluruh dunia. Penelitian telah menunjukkan efek yang merugikan kesehatan pernapasan pada orang-orang yang terkena debu semen, seperti dicontohkan dalam peningkatan jumlah masalah pernapasan. Banyak diungkap dalam berbagai studi bahwa orang-orang dari zona debu semen sangat terpengaruh oleh masalah pernapasan , penyakit gastro intestinal dll.
Beberapa studi juga telah menunjukkan hubungan antara paparan debu semen, penurunan fungsi paru-paru kronis dan gejala pernafasan pada populasi manusia. Debu semen mengiritasi kulit. Deposisi dalam saluran pernapasan menyebabkan reaksi dasar yang mengarah ke peningkatan nilai pH yang mengiritasi selaput lendir. Sejumlah penelitian dan kurangnya kebijakan yang efektif mengungkapkan bahwa polusi udara terus mengancam kesehatan masyarakat. Studi panjang - paparan jangka panjang untuk polusi udara (terutama partikel) menunjukkan peningkatan risiko penyakit pernapasan kronis.
Dengan demikian pabrik semen memburuk lingkungan seperti yang ditunjukkan oleh studi. Gas buang dan hal-hal partikulat debu sisa dari pabrik semen dilepaskan ke udara dan kualitas udara menjadi jelek sehingga menciptakan pencemaran lingkungan.
Industri semen telah diakui memainkan peran penting dalam ketidakseimbangan lingkungan dan memproduksi bahaya polusi udara. Industri ini melepaskan sejumlah besar debu semen ke atmosfer yang menetap di daerah sekitarnya membentuk kerak keras dan menyebabkan berbagai dampak yang merugikan.
Pembuatan semen telah menyebabkan dampak lingkungan di hampir semua daerah. Ini termasuk emisi polusi udara dalam bentuk debu, gas, kebisingan dan getaran saat mengoperasikan mesin dan selama peledakan di tambang, dan kerusakan daerah pedesaan dari penggalian.
Jelas bahwa dampak debu semen berakibat pada kehidupan hewan, manusia dan tumbuhan untuk jangka panjang. Kini kita bisa tahu, ibu2 itu sebetulnya memperjuangkan kita semua, bukan hanya orang sekitar pabrik semen, karena polutan semen akan memperburuk kondisi udara.
Lalu kenapa kita masih ngotot mau mendirikannya. Kini andapun punya alasan yang mantab untuk menolak pabrik semen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H