Aku ingin sharing pengalamanku kali ini pengalaman yang begitu berharga bagi hidupku, sebelumnya belum pernah kulakukan mendaki sebuah gunung, berpergian ke alam-pun aku jarang. Terakhir kali aku pergi ke laut pun diriku diberi peristiwa yang lucu dan menjijikan dimana aku mendapatkan rasa mual yang begitu dahsyat akibat ombak laut yang begitu kencang dan pada akhirnya kumuntahkan lah yang ada di perutku ke samping kapal yang membawaku ke lautan sungguh kejadian yang memalukan.
Namun kali ini aku memberanikan diri untuk berpergian kembali ke alam tepatnya mendaki gunung gede melalui jalur Salabintana di Sukabumi. Sebelumnya tak pernah kucoba kegiatan mendaki gunung sama sekali, pikiranku pun menolak untuk membayangkan bagaimana suasana ketika mendaki gunung, namun ada sebuah rasa penasaran yang melawan pikiranku untuk memberanikan diri mendaki gunung.
Persiapan yang kulakukan pun tak seperti yang biasa orang lakukan, sungguh naif diriku menganggap remeh kegiatan mendaki kali ini, tidak mempersiapkan semuanya mulai dari fisik, mental, bahan-bahan makanan dan lainnya.
Semua kulakukan sangat mendadak hanya berjarak 1 hari sebelum waktu pendakian. Badan ini hanya dilatih dengan berlari sejauh 4 km selama 30 menit, sungguh persiapan yang buruk bagiku disaat yang lain berlatih 2 minggu sebelum waktu pendakian. Persiapan mental pun aku hanya menghafal ayat kursi untuk berjaga-jaga disana ketika ada hal yang tidak diinginkan.
Barang logistik pun kupersiapkan sangat mendadak. Namun dengan semua persiapan yang bisa dibilang sangat "meremehkan" tepat semalam sebelum waktu pendakian rasa penasaranku kembali menguat dan menguasai pikiranku untuk memerintahkan semua anggota badanku bersiap diri secara fisik di hari pendakian esoknya.
Tepat hari jumat dimana hari pendakian pun tiba, semua barangku sudah berada di perut tas bernama "carrier". Aku berangkat menuju bogor bersama temanku, rombongan kami berjumlah 8 orang.
Perjalanan ke salabintana cukup jauh karena kita harus menempuh perjalanan sekitar 5 jam dari stasiun bogor melalui 3 angkutan umum yang berbeda, pertama yaitu angkot dari stasiun ke baranangsiang sekitar 30 menit, kedua angkot berupa L300 dari baranangsiang ke alun-alun sukabumi sekitar 3 jam, dan yang terakhir yaitu menaiki angkot menuju basecamp dari jalur pendakian salabintana sekitar 1 jam.
Tepat jam 12 Jumat malam rombongan kami tiba di basecamp salabintana, suhu sekitar 12 derajat langsung menyerang kulit-kulit kami yang terbungkus oleh jaket tebal, begitu dingin. Kami langsung menuju ke pos untuk mendirikan tenda untuk istirahat menyiapkan hari esoknya. Waktu istirahat kami tidak banyak karena besok pagi pendakian itu dimulai, Kucoba merasakan air gunung untuk berwudu di sekitaran basecamp, dan yak tepat dinginnya air seperti air freezer kulkas kami di kota sangat dingin bahkan terasa sakit ketika pertama berkenalan dengan air dari gunung tersebut.
Esok hari tiba, matahari terlihat mau menampakan dirinya dan kami bergegas untuk sholat subuh dan merapikan tenda. Ada hal yang tak terduga dimana kami harus melakukan perjalanan dengan berjalan kaki ke pos pemeriksaaan kesehatan yang berada di bawah basecamp dan berjarak 3 km.
Tidak ada pilihan lain, kami pun akhirnya bergegas ke sana dengan stamina yang sudah terisi kembali, di saat sedang berjalan lewatlah truk dengan muatan kosong melintas di belakang kami, alhasil naluri untuk menaiki truk itu pun muncul pada diri kami seolah seperti jaman sekolah dulu hehe. Beruntung bapak supir mengizinkan untuk menaiki truknya dan mengantarkan kami ke pos kesehatan. Sungguh sayang waktu untuk mengurus cek kesehatan cukup lama sekitar 2 jam, alhasil kami tiba kembali di basecamp yaitu pada jam 11 siang dan kami memutuskan untuk makan siang sebelum pendakian.
Waktu menunjukan jam setengah 12 siang, perut ini sudah terisi dengan makanan dan inilah waktu yang kami nanti-nantikan yaitu "WAKTU PENDAKIAN DIMULAI".