tak ada sesuatu yang abadi menetap di bumi,
diri sendiri yang kadang angkuh pada sebuah pendirian, akan tergeser juga karena beberapa kepentingan,
apalagi tentang hal lain yang bukan kendali sendiri
ia akan lenyap tertelan keadaan,
begitupun perihal dambaan seseorang yang dulu pernah aku ratukan hingga ia lenyap meninggalkan retakan,
lajak aku betulkan dengan dalih dapat ku pulihkan,
dan aku sadar bahwa menikmati setiap goresan akan jauh lebih baik daripada menepisi setiap serpihan,
kau yang dengan mudahnya menyingkap setiap lembaran berparadoksal dengan aku yang menahan setiap tulisan,
kau yang dengan mudahnya kembali tertawa mengajakku untuk juga tertawa sembari menutup luka,
seakan semua baik baik saja.