Kudapati seseorang berdiri
Menatap pantulan pada cermin usang
Mata sayu dan raut wajah yang cemas itu
Siapakah gerangan di sana?
Dalam tatapnya, ia berbisik lirih kepada semesta
Seraya membuka kembali memori kelam itu
Tentang mimpi-mimpi yang padam
Tentang janji-janji yang karam
Hai, sang waktu
Dapatkah kita kembali jumpa?
Bukan hanya sekadar tuk sapa